Mohon tunggu...
Afzar Harianja
Afzar Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Bhumi

Bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sehat dalam Sekejap

20 April 2024   16:42 Diperbarui: 20 April 2024   17:36 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daftar gejolak yang dialami oleh tubuh, cukup Panjang. Antara lain :

  • Kontraksi kulit, ginjal, usus dan limpa;
  • Timbunan gula diliver terurai;
  • Timbunan lemak terurai;
  • Aktivias jantung meningkat, sehingga berdenyut lebih cepat dan lebih kuat;
  • Tekanan darah meninggi, atau justru menurun, kalau sakitnya terlalu kuat;
  • Paru-paru beritme lebih cepat;
  • Timbunan protein terurai.

Dalam keadaan stress berkepanjangan, akan terjadi komplikasi-komplikasi yang sangat serius, misalnya :

  • Tukak/luka-luka di llambung dan usus halus;
  • Kelenjar-kelenjar getah bening untuk pertahanan tubuh mengerut;
  • Butir-butir darah putih untuk pertahanan tubuh berkurang;
  • Daya tahan tubuh secara keseluruhan menurun drastis;
  • Kerusakan pembuluh darah;
  • Hipertensi;
  • Dan lain sebagainya.

Yang menarik sekali dalam penjelasan Dr. Setiawan adalah bahwa keadaan yan sesuai dengan keinginan pun bisa menimbulkan stress, misalnya olahraga berat. Kendati tidak mengandung resiko tinggi, keadaan seperti itupun hendaknya diimbangi dengan istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi.

Kesimpulan Dr. Setiawan menarik sekali :

Jadi, solusinya hanya satu : Mind mesti dikendalikan agar tidak stress. Karena, berbagai macam stimulus dari luar yang tertangkap oleh panca indra tidak dapat dihindari.

Dan untuk pengendalian mind, satu-satunya cara tentunya Latihan-latihan meditasi, sehingga mind bisa selaras, gaya hidup menjadi meditatif dan pada suatu saat kesadaranpun meningkat sehingga mind terlampaui. No Mind

 

Selain stress, Dr. Setiawan juga bicara tentang Depresi. Menurut dia :

Depresi disebabkan oleh kekurangan neurotransmitter yang disebut NE dan atau Serotonin (ST).

NE diproduksi oleh sekelompok saraf yang membentuk formasi retikuler di batang otak, terutama kelompok sel yang yang disebut Locus Ceruleus. NE juga diproduksi oleh  Suprarenal Glands (Kelenjar anak ginjal kiri dan kanan)

ST diproduksi oleh sekelompok sel saraf yang membentuk formasi retikuler di batang otak, terutama kelompok sel yang disebut Raphe Nucleus. Kekurangan kedua neurotransmitter tersebut  pada sebagian besar manusia besifat herediter. Jadi karena faktor keturunan atau bawaan. Kecuali bila batang otak mengalami trauma mecanic atau chemist, infeksi, tumor dan sebagainya

Jika depresi memang keadaan bawaan, bisakah kita mengatasinya? Para pujangga jamman dahulu mengatakan, ‘ Ya, bisa”. Jauh sebelum dunia medis menemukan fungsi kelenjar pineal, dan melatonine yang diproduksi oleh kelenjar terssebut, para resi jaman dahulu sudah menemukannya.

Dalam alam meditasi, kelenjar pineal terstimuli dan terciptalah melatonine. Hal ini dibenarkan oleh 

DR. Setiawan:

Melatonine merupakan transformasi dua tahap serotonin, suatu jenis enzim unikk/khas, yang diproduksi oleh kelenja pineal di otak.

Jadi, kalau dengan Teknik tertenntu - seperti meditasi – melatonine dapat diperbanyak produksinya, maka Teknik ini dapat mengatasi Depresi, bahkan dapat menyembuhkannya.

Secara medis, pabrik serotonin tidak dapat diaktifkan produksinya, sehingga samapi saat ini, yang diberikan hanyalh obat-obatan, obat anti depresi. Tetapi obat-obat itu hanya mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala depresi yang terlihat.

Berarti pendekatan medis dengan hanya memberi obat-obata itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa berakibat buruk : menciptakan ketergantungan pada obat. Lagi pula yang diatasi hanyalah “Gejala-gejala Depresi yang terlihat” yang muncul ke permukaan, seperti :

  • Sedih;
  • Takut;
  • Putus asa;
  • Pesimis;
  • Keinginan untuk bunuh diri;
  • Kesal;
  • Lesu;
  • Kurang percaya diri;
  • Lemah;
  • Insomnia/susah tidur;
  • Migrain/sakit kepala;
  • Pusing;
  • Sembelit;
  • Kurang gairah;
  • Dan lain sebagainnya.

Jelas bahwa obat apapun hanya memberikan kenyamanan sementara, dan tidak menyelesaikan masalah. Dan jika saya menggunakan istilah “obat” yang saya maksudkan bukan  hanya obat-obatan kimia yang dibuat dengan standar medias Barat, tetapi juga ramuan-ramuan tradisional, Food supplement dan lain sebagainya.

Pada saat yang sama , saya juga tidak menolak obat-obatan. Untuk mengatasi stress dan depresi, baik cara pengobatan medis Barat maupun Tradisional Timur bisa digunakan sebagai first aid treatment, sebagai pertolongan pertama, TETAPI selanjutnya Anda harus memberdayakan diri sendiri.

Tergantung pada obat, atau pada ecstatsy, atau pada shabu-shabu,, atau pada putauw, atau pada minuman keras, atau pada rokok – sama saja. Yang “jelek” adalah ketergantungan Anda. Jangan menyalahkan obat-obatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun