Mohon tunggu...
Afzar Harianja
Afzar Harianja Mohon Tunggu... Lainnya - Bhumi

Bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Aku Seorang Petani

21 Februari 2017   12:16 Diperbarui: 21 Februari 2017   13:58 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERAN CENDIKIAWAN DAN PENELITI (Quo Vadis?)

Seharusnya para cendikia dan peneliti, terutama di bidang pertanian, mengabdikan setiap usaha mereka untuk membantu sesama demi kesejahteraan petani dan alam. Bukan hanya demi kesejaheraan pribadi saja atau asal melakukan penelitian saja.

Menurut saya, sampai saat ini, sepertinya belum ada sumbangsih para cendikia kita yang betul-betul dapat membantu petani kita dalam menghadapi permasalahannya. Mungkin sudah jutaan penelitian dilaksanakan. Tapi apa dampaknya?

Banyak sekali hasil penelitian yang sangat dibutuhkan petani  tidak sampai kepada petani. permasalahnnya sangat beragam. Ada penelitian yang Efektif tapi sangat rumit dan tidak bisa dipraktekkan di tingkat petani. Atau efektif dan ekonomis tapi dibatasi oleh hak paten. Atau lebih tertarik dunia komersil ?. Demikian juga dengan dunia pendidikan. Suadah dimanakah  sumbangsih dunia pendidikan, terutama fakultas pertanian, terhadap permasalahan ril petani ?

Seharusnya para peneliti kita selalu mengingat darma mereka.  Apakah tidak pernah muncul dalam benak mereka untuk bersatu padu dalam mencari solusi yang dibutuhkan petani ?. Entahlah. Terkadang saya geleng-geleng kepala saat membaca begitu banyak hasil penelitian yang sangat dibutuhkan petani tapi tidak pernah bisa sampai ke petani.

Saya membayangkan adanya persatuan para peneliti dalam mencari solusi yang dibutuhkan petani dan langsung mengujinya bersama petani. Sungguh sebuah tindakan yang sangat mulia.  Semoga.

Pertanian  Organik dan Generasi Muda

Jika kita sudah menemukan teknologi pertanian organik/berkelanjutan/selaras alam/ramah lingkungan yang sudah teruji dalam mengendalikan hama penyakit tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah maka kesejahteraan petani dan alam akan lebih mudah dicapai.

Dan hal ini akan menarik minat generasi muda kita. Mereka akan lebih memilih menjadi petani di tanah sendiri daripada keluar daerah untuk mencari nafkah.

Saatnya kita mulai berkarya. Aktif mencari teknologi pertanian selaras alam yang kita butuhkan. Menyebarkannya ke petani dan sekolah-sekolah (SMP, SMA, SMK).  Inilah takdir kita. Kita tinggal di daerah pertanian. Harus berhasil dari tanah pertanian. Petani sejahtera, alampun sejahtera.

Nasahi, C. 2010. Peran Mikroba dalam Pertanian Organik. Universitas Padjadjaran Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian. Bandung. 73 hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun