Mohon tunggu...
Afvina Wazira
Afvina Wazira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Adzkia Padang Sumbar

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

3 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 3 Januari 2023   11:06 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Bentuk Belajar Kooperatif  Tipe Student Team Achievement Division
terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar
 
Afvina Wazira, H. Trinda Farhan Satria, M.T
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Adzkia Padang Sumbar
E-mail : finaafvina2003@gmail.com
 

Abstrak  
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisa kembali penggunaan metode belajar dengan cara Student Team Achievement Division pada hasil akhir dari pembelajaran peserta didik di SD.Rumus permasalahannya dimulai dari saat pertama dilakukannya penelitian,selanjutnya menguji dengan cara mempraktikkan metode belajar Student Team Achievement Division terhadap peserta didik di SD yang berkaitan.

Pengumpulan data berupa 10 jurnal dan artikel pendidikan dengan kat akunci Student Team Achievement Division,hasil belajar,dan meta analisis.Peneliti menggunakan cara pendataan perbandingan nilai peserta didik sesudah dan sebelum penggunaan metode belajar Student Team Achievement Division.

Hasil dari penggunaan metode belajar Student Team Achievement Division adalah nilai sebelum digunakannyakannnya metode ini 60,79% dan setelah diterapkannya metode belajar Student Team Achievement Division didapatlah nilai dari hasil belajar peserta didik 79,53% dengan dilihat perbedaan nilai sebelum dan setelahnya sebanyak 18,74%.Maka dari itu dapat disimpulkan bagaimana pengaruh metode belajar Student Team Achievement Division
Kata Kunci : Student Team Achievement Division, Hasil Belajar, Meta Analisis.
 
Abstract
This research was conducted with the aim of re-analyzing the use of learning methods by means of the Student Team Achievement Division on the final results of student learning at SD. Related elementary schools. Data collection was in the form of 10 educational journals and articles with the keywords Student Team Achievement Division, learning outcomes, and meta-analysis. Researchers used data collection methods to compare student scores after and before using the Student Team Achievement Division learning method. 

Results from using the method Student Team Achievement Division learning is the value before using this method 60.79% and after applying the Student Team Achievement Division learning method, the value of student learning outcomes is 79.53% by looking at the difference in values before and after hnya as much as 18.74%. Therefore it can be concluded how the influence of the Student Team Achievement Division learning method
Keywords: Student Team Achievement Division, Learning Outcomes, Meta-Analysis.

Keywords : Student Team Achievement Division, Learning Outcomes, Meta Analysis.
 
 
 PENDAHULUAN
Pendidikan adalah media awal dari pembentukan karakter suatu individu untuk menjadi lebih berpotensi dalam banyak hal,sehingga dengan adanya pendidikan individu tersebut akan mengalami proses kematangan dan pendewasaan diri salah satunya mengambil keputusan untuk suatu problema yang dihadapi dengan penuh tanggung jawab dan dengan keputusan yang terbaik. 

Indonesia sendiri termasuk salah satu negara yang mendukung perkembangan pendidikan dalam masyarakat sebagaimana mestinya dalam UUD (nomor 20 Tahun 2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional( Bab 1 Pasal 1 Ayat 1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. 

Untuk mencapai hasil dari suatu pendidikan seperti yang diharapkan dalam undang-undang tersebut,maka dari itu dibutuhkan pelaksanaan proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat menciptakan peserta didik yang berkarakter,berprestasi,bertakwa,berdikari dan dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa. 

Sugihartono (Askhabul Kirom, 2017:70) beropini bahwa proses pembelajaran adalah usaha atau upaya yang dilakukan oleh pendidik atau guru dengan sengaja bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dengan cara mengelompokkan serta menciptakan suatu lingkungan belajar dengan menggunakan berbagai macam metode sehingga siswa mampu melakukan aktivitas belajar secara optimal dengan maksimal. 

Salah satu lingkungan yang dapat mendukung proses pembelajaran dengan situasi yang mendukung yaitu lingkungan sekolah.Sebagai lingkungan formal,sekolah memiliki beberapa tahapan yaitu jenjang pendidikan di sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah tinggi.

Dijenjang pendidikan Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang sangat penting dikarenakan pendidikan pada tahapan inilah yang nantinya akan memperkuat keberhasilan peserta didik ditingkat selanjutnya  dan mempermudah peserta didik ditingkat berikutnya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu kandungan atau muatan pembelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar.IPA atau sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya yang dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah (Sujana (2013, hlm. 15)).

Dari ungkapan ahli tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa pelajaran IPA merupakan salah satu pembelajaran yang termasuk penting bagi siswa Sekolah Dasar karena jenis pembelajaran ini mampu memberikan pengetahuan tentang makhluk hidup,alam semesta,listrik,magnet,serta banyak lagi ilmu tentang alam dan juga peserta didik akan mampu menjalani kehidupan dialam bebas dengan lebih leluasa dengan ilmu yang dipelajarinya di sekolah serta akan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari nantinya.

Proses dari suatu pembelajaran baru bisa dikatakan berhasil jika peserta didik memperoleh hasil belajar yang maksimal.Hasil belajar adalah ucapan atau ungkapan bentuk dari suatu perubahan perilaku dari aspek efektif,kognitif,dan psikomotoris dari proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu (Jihad, 2012:14).

Sependapat dengan pengertian dari Popi Radyuli (2019) yang menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan dari watak atau tingkah laku pada seseorang yang dapat diamati juga diukur dalam bentuk sikap,pengetahuan serta keterampilan.Hasil belajar ialah hasil dari penilaian mengenai kemampuan peserta didik yang dikemukakan dalam bentuk angka dimana nilai tersebut diperoleh peserta didik dari latihan,serangkaian tes,keaktivan maupun ujian akhir yang diberikan oleh pendidik atau guru setelah melalui proses dalam pembelajaran (Wasti, 2013:3).Terdapat beberapa faktor-faktor yang menjadi pengaruh dari hasil belajar yaitu:

Faktor internal(faktor dari dalam),yaitu sumbernya dari diri sendiri,meliputi faktor psikologi dan fisiologis

Faktor eksternal(faktor dari luar), yaitu sumbernya dari luar,meliputi faktor non sosial dan sosial (Suryabrata, 2010:235).

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah standar yang didapat peserta didik dari aspek afektif,kognitif,dan psikomotorik peserta didik sesudah menjalani serangkaian proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Model pembelajaran yang akan dipilih oleh seorang pendidik atau guru menjadi salah satu sumber yang berkaitan dengan faktor-faktor lainnya.Model pembelajaran adalah panduan,rancangan atau pola yang diterapkan dalam menyiapkan suatu pembelajaran dikelas (Trianto, 2010:52),yang disebut sebagai model pembelajaran ialah  kerangka konseptual yang menata sebuah metode belajar peserta didik secara tertib dan sistematis untuk mengatur pengalaman belajar peserta didik dan untuk memperoleh tujuan belajar seperti yang diinginkan(Suprihatiningrum, 2013:145).

Berdasarkan dua pernyataan ahli diatas,dari itu pendidik atau guru harus memilih model pembelajaran yang tepat agar terlaksananya hasil belajar yang maksimal.Proses pembelajaran akan lebih menyenangkan bagi peserta didik jika memilih model pembelajaran yang tepat juga dapat meningkatkan kreaktivitas pada peserta didik dan dapat memudahkan peserta didik menerima bahan ajar. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif selama proses pembelajaran dilaksanakan.

Hamdayana (2016:132) beropini bahwa model pembelajaran kooperatif dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok,grup atau sekumpulan kecil yang beranggotakan empat sampai enam orang peserta didik,sekumpulan kecil ini dibentuk bertujuan untuk dapat mencapai tujuan bersama dalam pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara peserta didik bekerjasama dengan peserta didik yang lain . 

Pembelajaran kooperatif merupakan metode belajar yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan peserta didik lainnya,sehingga peserta didik tidak hanya mencapai kesuksesan secara individu atau saling mengalahkan antar peserta didik,namun mereka juga dapat membantu teman lain yang kemampuannya dibawah standar minimal (Rofiq, 2010:1).

Model pembelajaran kooperatif ini bukan hanya sekedar belajar dengan cara berkelompok,tapi juga terdapat beberapa unsur-unsur yang dapat membedakan pembagian kelompok secara sembarangan,unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah ketergantungan pada hal-hal positif,adanya komunikasi yang teratur dan baik antar anggota kelompok, tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok,pertemuan tatap muka atau offline,dan evaluasi pada proses kelompok.

Dalam pembelajaran kooperatif ini peserta didik memiliki ruang untuk berkomunikasi dan dapat berinteraksi secara sosial,artinya pada proses pembelajaran peserta didik diharuskan untuk aktif dan bertanggung jawab atas semua hasil pembelajaran yang sedang atau telah berlangsung (Isjoni, 2009:5).

Student Team Achievement Division (STAD) adalah salah satu metode belajar secara kooperatif yang menekankan bahwa adanya kegiatan serta jalinan antar peserta didik agar saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran dimana gunanya adalah untuk mencapai prestasi atau hasil akhir yang maksimal.Model pembelajaran STAD ini bertujuan untuk bisa meningkatkan keterampilan lunak(soft skill) dan keterampilan keras(hard skill) pada peserta didik dimana itu dapat memberi respon  atau reaksi positif  dan baik pada model pembelajaran yang dipraktikkan.

Metode belajar secara kooperatif tipe STAD adalah strategi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik atau guru untuk menciptakan suatu kelompok yang kemampuan berlatihnya yang beragam untuk mempelajari konsep dan keahlian secara bersama-sama (Slavin dalam Suherti dan Rohimah, 2016, hlm. 83).Menurut pendapat Rusman; Dalam model pembelajaran ini siswa dibagi menjadi beberapa grup yang beranggotakan 4-5 orang yang memiliki berbagai kemampuan, jenis kelamin, hingga sukunya (Rusman, 2018).Menurut pendapat Anas; Model pembelajaran STAD terdiri dari lima komponen utama dalam pembelajaran,yaitu;

1) penyajian pembelajaran dikelas
 2) pembelajaran dengan cara berkelompok
 3) pengerjaan latihan dan kuis
4) skor pengembangan pembelajaran
5) penghargaan terhadap anggota kelompok dan kelompok lain (Anas, 2014, hlm. 57).

Menurut pendapat Trianto (2017, hlm. 68); Bentuk pembelajaran STAD dilakukan dengan sekumpulan kecil yang jumlah tiap anggota kelompoknya terdiri dari 4-5 peserta didik secara campuran.Menurut pendapat Endang Mulyatiningsih; Pelajaran koooperatif STAD merupakan langkah-langkah yang menggabungkan penggunaan berpidato, tanya jawab dan diskusi. (Mulyatiningsih, 2012).

Dari pendapat para ahli seperti diatas kesimpulan yang didapat adalah bahwa tipe pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) merupakan metode pembelajaran dengan cara kerjasama,sekumpulan dan berdiskusi antar peserta didik untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.Dengan saling bertukar ide-ide yang berbeda-beda maka dapat menghasilkan beragam pikiran pembelajaran sehingga dapat menambah wawasan,pengalaman,dan ilmu pengetahuan.

Rangkaian cara pelaksanaan metode belajar dengan cara kooperatif tipe STAD menurut pendapat Slavin (2015, hlm. 8) yaiu;

Menyampaikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan memotivasi peserta didik
Menyajikan informasi lewat bacaan kepada peserta didik
Membentuk kelompok belajar untuk peserta didik
Membimbing kelompok-kelompok yang telah dibentuk
Evaluasi hasil belajar peserta didik
Memberi apresiasi atau penghargaan

METODE DALAM PENELITIAN
Dari artikel, jurnal pendidikan dan pertanyaan perkumpulan data ini diperoleh yang dicari menggunakan bantuan google scholar dengan kata kunci Student Team Achievement Division, Pembelajaran Kooperatif dan Hasil Belajar. Hasil dari penelusuran tersebut adalah sebanyak 21 artikel, jurnal pendidikan dan esai yang relevan dan sudah diterbitkan.Cara analisis pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division adalah dengan cara membandingkan selisih nilai sesudah metode belajar kooperatif tipe Student Team Achievement Division dan sebelum STAD dilakukan. 

Kemudian nilai akhir yang diperoleh(nilai selisih) lalu dibagi dengan nilai dari sebelum diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division dalam bentu persen(%) untuk mengetahui hasil belajar siswa dari pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
 
HASIL AKHIR DAN PEMBAHASAN DARI PENELITIAN

Dari data pencarian yang diperoleh yaitu 10 artikel, jurnal pendidikan dan pertanyaan yang berkaitan dengan dampak dari metode belajar dengan cara kooperatif Student Team Achievement Division,hasil belajar siswa Sekolah Dasar. Lalu 10 data diolah kembali dengan cara diberi kode A dan dirangkum kemudian dibuat laporan ulang dengan cara sedetail mungkin(kuantitatif dan kualitatif).

Tabel 1. Analisis Metode Belajar Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division Terhadap Hasil Belajar Siswa SD
No
Kode Data
Pengaruh Hasil Belajar  

Pre test
Post Test  
Gain
Gain%

1.
A1
34,42
64,22
31,32
92,14

2.  
A2
74,68
85,78
9,64
12,36

3.  
A3
59,45
83,48
25,78
42,83

4.  
A4
65,43
79,12
15,68
23,24

5.  
A5
73,29
81,68
7,15
10,20

6.  
A6
63,72
88,78
46,62
54,32

7.  
A7
51,54
80,65
25,48
48,33

8.  
A8
78,00
82,42
6,45
8,31

9.  
A9
54,82
84,59
18,75
32,12

10.  
A10
52,54
64,05
10,67
17,89

Rata-Rata
 60,79
79,53
19,75
  34,17

Dari 12 jurnal yang diperoleh hasil seperti pada tabel 1 yang mana pengaruh metode belajar dengan cara kooperatif tipe Student Team Achievement Division IPA terhadap siswa sekolah dasar.Yaitu dari nilai terendah yaitu 6,45% dan tertinggi yaitu 92,14% dengan nilai rata-ratanya 34,17%.Sebelum diterapkan metode belajar dengan carakooperatif tipe Student Team Achievement Division nilai rata-ratanya yaitu 60,79% seterusnya nilai rata-rata mendapatkan kenaikkan yang relevan setelah digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division yaitu sebesar 79,53%.

Tabel 2. Keterangan nilai dari hasil belajar
 
Batas Nilai
Golongan

1-29
E

30-49
D

50-69
C

70-89
90-100
B
A

 
 Metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran pada hasil akhir yang akan dicapai oleh peserta didik.Metode belajar dengan cara kooperatif tipe Student Team Achievement Division termasuk salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan,dengan model pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk bekerja sama dalam mendapatkan hasil yang sudah disepakati seperti contohnya jika kelompok diberi pertanyaan oleh pendidik,maka jawaban yang akan disajikan kelompok kepada pendidik adalah jawaban yang telah disepakati bersama dengan anggota kelompok.

Dari hasil analisis penulis, kesimpulan yang didapat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division yaitu hasil belajar pserta didik sekolah dasar mendapat pengaruh,karena proses pembelajaran STAD ini melibatkan peserta didik turun langsung yang menyebabkan peserta didik bisa aktif dalam aktivitas belajar dimana pengaruh dari penerapan metode belajar kooperatif tipe Student Team Achievement Division terhadap hasil belajar siswa memberi pengaruh baik untuk hasil belajar siswa sekolah dasar.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang didapati penulis,maka disimpulkan bahwa penerapan metode belajar Student Team Achievement Division  sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik di sekolah dasar karena dengan metode ini peserta didik dapat belajar langsung dan didapatkan hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkannya Student Team Achievement Division ini.

Dimana nilai sebelum diterapkannnya metode ini 60,79% dan setelah diterapkannya metode Student Team Achievement Division didapatlah nilai dari hasil belajar peserta didik 79,53% dengan dilihat perbedaan nilai sebelum dan setelahnya sebanyak 18,74% .Dari perbedaan nilai yang diperoleh setelah diterapkan metode belajar Student Team Achievement Division dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam nilai pserta didik.

Maka dari itu penulis mengharapkan penerapan metode belajar Student Team Achievement Division ini untuk pendidikan di sekolah dasar sehingga lebih memudahkan siswa untuk berinteraksi dan berbagi ilmu pengetahuan kepada peserta didik lain.Dengan metode pembelajaran ini juga pendidik lebih mudah dalam mengajar peserta didik yang jumlahnya banyak atau ramai.Dalam penelitian yang telah penulis lakukan diharpkan juga digunakan lebih banyak artikel dan sumber lain yang terpercaya sehingga dapat menghasilkan data yang lebih relevan,akurat,dan dapat dipercaya.
 

DAFTAR PUSTAKA
Damayanty, E., Aryaningrum, K., & Sunedi, S. (2022). Pengaruh Model Teams Games Tournament Berbantu Media Video Interaktif Materi IPA terhadap Hasil Belajar Siswa SD. Journal on Teacher Education, 4(2), 1049-1057.

Nursholihat, K., Sujana, A., & Karlina, D. A. (2017). Peranan Media Komik Terhadap Literasi Sains Siswa SD Kelas V Pada Materi Daur Air (Penelitian Pre-Experimental Terhadap Siswa Kelas V SD Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang). Jurnal Pena Ilmiah, 2(1), 711-720.

Jannah, N. A. (2017). Pengaruh penggunaan  Tipe Student Team Achievement Division (Stad) terhadap hasil belajar ips siswa kelas v sekolah dasar se-gugus ii Kecamatan Panjatan Kulon Progo. TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 4(1).

Radyuli, P., Sefriani, RS, & Qomariah, N. (2019). Pembelajaran inquiry menggunakan google form terhadap hasil belajar simulasi dan komunikasi digital. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan , 1 (2), 56-63.

Hensley, CT, Wasti, AT, & DeBerardinis, RJ (2013). Glutamin dan kanker: biologi sel, fisiologi, dan peluang klinis. Jurnal investigasi klinis , 123 (9), 3678-3684.

Usman, F. (2017). Pengaruh Faktor Fisiologi dan Psikologi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa (Studi Kasus Pada Kelas X di SMA Negeri 1 Kampar Kiri Hilir Tahun Ajaran 2016/2017) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Susanto, F. (2021). Meta Analisi Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 53-61.

Rini, D. V., Darsono, D., & Rachmah, S. (2014). Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Pedagogi: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(5).

Tukiran, T., Ma, B., & Priyanto, E. (2019, December). MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION (STAD). In PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP (pp. 362-366).

Mariyah, B. (2022). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SDN 04 Klegen Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurnal Pendidik Profesional Mandiri (JPPM), 2(2), 16-23.

RUSMAN, A. (2018). KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SDN 8 MONTONG BETOK dan SDN 4 MONTONG GADING TAHUN PELAJARAN 2018/2019 (Disertasi Doktor, UNIVERSITAS HAMZANWADI).

Mirah Rahmawati, I. G. P. A. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA (SENI RUPA) Oleh.

Theresia, M., Siregar, KS, Safitri, R., Nurzanna, N., & Siregar, RH (2022). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN KELAS IV MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SD NEGERI 153064 LOPIAN 1. JURNAL JIPDAS (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DASAR) , 2 (4), 423-428.

Ningsih, IY, & Arief, M. (2021). Bauran Promosi Pada Dealer Yamaha Tretan Motor Dengan Pendekatan Mixed Methods. Jurnal Kajian Ilmu Manajemen (JKIM) , 1 (1).

Rahman, MH, & Kencana, R. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Dasar Musamus , 2 (2), 67-75.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun