Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hijrah Zaman Now

6 Juli 2024   08:43 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

*Hijrah Zaman Now*

Berikut ini beberapa contoh aplikasi Hijrah di Zaman Now.

 

1. Dari lingkungan toxic ke lingkungan yang positif. 

        Tinggalkan lingkungan dan pertemanan yang toxic, alias buruk dan tidak membawa kebaikan, menuju lingkungan yang baik dan memberikan pengaruh positif. Ikutilah petunjuk dari Allah berikut:

Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (QS Al-Muzzammil 73:10)

2. Dari lemah iman ke iman yang kokoh

        Ubah diri dari piktor ke pikpos, pikiran kotor ke pikiran positif. Ubahlah ke arah Mindset yang positif, penuh rasa syukur dan keinginan beramal baik. Perbaiki niat baik dan kerja dengan ikhlas.

Ubah diri dari malas ibadah jadi semangat beramal kebaikan. Dari perbuatan maksiat jadi perbanyak ibadah dengan semangat. Semangat mengejar hal-hal bermanfaat. Ingatlah perintah Allah dan Rasul-Nya berikut:

 Dan dari perbuatan dosa hijrahlah, tinggalkanlah. (QS Al-Muddatsir 74:5)

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada masing-masing ada kebaikan. Bersemangatlah engkau mencapai (sesuatu) yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau merasa tak berdaya..." (Hadits riwayat Muslim).

3. Dari kudis (kurang disiplin) jadi rajin dan disiplin

       Ubah diri dari malas jadi rajin. Dari nganggur menjadi produktif. Dari mager/rebahan/pasivis menjadi aktivis. Ubah mental menunggu jadi proaktif. Dari cuma bersenang-senang menjadi aktif berkegiatan. Kerja keras adalah salah satu kunci sukses. Ingatlah selalu:

Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah 9:105)

"Sungguh, jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa tali, kemudian pulang membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian dijual sehingga Allah mencukupkan kebutuhan hidupnya, (maka) itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik diberi maupun ditolak" (Hadits riwayat Bukhari).

4. Dari bodoh jadi pintar. Dengan belajar dan bekerja cerdas

        Ubah diri dari kurang belajar menjadi giat belajar. Kurang ilmu jadi penuh ilmu dan hikmah. Dari hobi rebahan dan medsos-an doang menjadi rajin membaca Al-Qur'an dan mencari ilmu dan keterampilan.

Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan." (QS Al-Furqon 25:30)

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS Al-'Alaq 96:1)

Bekerja yang cerdas, sebagaimana pernah dicontohkan oleh Guru Nabi Musa AS.

Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja (zalim) yang mengambil setiap perahu (yang baik) secara paksa. (QS Al-Kahfi 18:79)

5. Dari kurap (kurang rapi) jadi bagus dan profesional. 

        Dari kurap(kurang rapi) menjadi kerja bagus dan profesional. Dari kerja asal-asalan jadi kerja dengan hasil karya unggulan. Bekerjalah dengan tuntas.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (QS Al-Insyiroh 94:7)

 

Salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku, pekerjakanlah dia (Musa). Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS Al-Qashash 28:26)

Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan." (QS Yusuf 12:55)

"Allah azza wa jalla menyukai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqon (sempurna/profesional)." (Hadits riwayat At-Tabrani)

6. Dari kerja sembronoan menjadi penuh kesabaran  

         Ubah diri dari kerja grasa grusu dan tergesa-gesa, menuju kerja sesuai prosedur, penuh ketekunan dan kesabaran, serta tidak gampang mengeluh dan banyak alasan. Kerja dengan istiqomah, sabar menjalani proses hingga sampai ke tujuan. Dan sabar menghadapi kesulitan tanpa banyak keluhan. Juga sabar menghadapi kritikan dan cemoohan dari orang-orang yang tidak mengerti.

Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik. (QS Yunus 10:109)

Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (QS Al Muzzammil 73:10)

Dari Ibnu 'Abbas RA berkata bahwa Nabi SAW pernah memuji seorang sahabat dengan kalimat berikut: "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu lemah lembut (sabar) dan tidak tergesa-gesa." (Hadits riwayat Bukhari)

7. Dari boros menjadi hemat 

        Tinggalkan pinjol, judi online maupun offline, miras, narkoba, dan kebiasaan lainnya yang merusak diri dan memboroskan uang serta menjauhkan diri dari keberuntungan. Lakukan kerja yang efisien.

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (QS Al-Ma~idah 5:90)

     

...dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al-Isro 17:26-27)

8. Dari kerja sendirian menjadi kerja bersama

        Dari amal infirodhiy jadi amal jama'iy. Daripada sholat sendirian lebih baik sholat berjamaah, karena lebih banyak pahalanya, bisa 25 sampai 27 kali lipat daripada sendirian. Daripada bekerja sendiri lebih baik kumpul bareng dan bekerja sama dengan orang lain, lebih baik lagi jika orang lain itu ada ilmu dan pengalaman. Daripada sendirian membujang lebih baik menikah, karena amalnya mungkin sama tapi pahalanya dua kali lipat. Intinya Kerjasama. Kerja sama lebih membawa keberuntungan.

Demi masa! Sungguh, manusia berada dalam kerugian! Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (QS Al-Ashr 103:1-3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun