*Hijrah Zaman Now*
Berikut ini beberapa contoh aplikasi Hijrah di Zaman Now.
Â
1. Dari lingkungan toxic ke lingkungan yang positif.Â
    Tinggalkan lingkungan dan pertemanan yang toxic, alias buruk dan tidak membawa kebaikan, menuju lingkungan yang baik dan memberikan pengaruh positif. Ikutilah petunjuk dari Allah berikut:
Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (QS Al-Muzzammil 73:10)
2. Dari lemah iman ke iman yang kokoh
    Ubah diri dari piktor ke pikpos, pikiran kotor ke pikiran positif. Ubahlah ke arah Mindset yang positif, penuh rasa syukur dan keinginan beramal baik. Perbaiki niat baik dan kerja dengan ikhlas.
Ubah diri dari malas ibadah jadi semangat beramal kebaikan. Dari perbuatan maksiat jadi perbanyak ibadah dengan semangat. Semangat mengejar hal-hal bermanfaat. Ingatlah perintah Allah dan Rasul-Nya berikut:
 Dan dari perbuatan dosa hijrahlah, tinggalkanlah. (QS Al-Muddatsir 74:5)
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada masing-masing ada kebaikan. Bersemangatlah engkau mencapai (sesuatu) yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau merasa tak berdaya..." (Hadits riwayat Muslim).
3. Dari kudis (kurang disiplin) jadi rajin dan disiplin
    Ubah diri dari malas jadi rajin. Dari nganggur menjadi produktif. Dari mager/rebahan/pasivis menjadi aktivis. Ubah mental menunggu jadi proaktif. Dari cuma bersenang-senang menjadi aktif berkegiatan. Kerja keras adalah salah satu kunci sukses. Ingatlah selalu:
Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah 9:105)
"Sungguh, jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa tali, kemudian pulang membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian dijual sehingga Allah mencukupkan kebutuhan hidupnya, (maka) itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik diberi maupun ditolak" (Hadits riwayat Bukhari).
4. Dari bodoh jadi pintar. Dengan belajar dan bekerja cerdas
    Ubah diri dari kurang belajar menjadi giat belajar. Kurang ilmu jadi penuh ilmu dan hikmah. Dari hobi rebahan dan medsos-an doang menjadi rajin membaca Al-Qur'an dan mencari ilmu dan keterampilan.
Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan." (QS Al-Furqon 25:30)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS Al-'Alaq 96:1)
Bekerja yang cerdas, sebagaimana pernah dicontohkan oleh Guru Nabi Musa AS.
Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja (zalim) yang mengambil setiap perahu (yang baik) secara paksa. (QS Al-Kahfi 18:79)
5. Dari kurap (kurang rapi) jadi bagus dan profesional.Â
    Dari kurap(kurang rapi) menjadi kerja bagus dan profesional. Dari kerja asal-asalan jadi kerja dengan hasil karya unggulan. Bekerjalah dengan tuntas.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (QS Al-Insyiroh 94:7)
Â
Salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku, pekerjakanlah dia (Musa). Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS Al-Qashash 28:26)
Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan." (QS Yusuf 12:55)
"Allah azza wa jalla menyukai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqon (sempurna/profesional)." (Hadits riwayat At-Tabrani)
6. Dari kerja sembronoan menjadi penuh kesabaran Â
     Ubah diri dari kerja grasa grusu dan tergesa-gesa, menuju kerja sesuai prosedur, penuh ketekunan dan kesabaran, serta tidak gampang mengeluh dan banyak alasan. Kerja dengan istiqomah, sabar menjalani proses hingga sampai ke tujuan. Dan sabar menghadapi kesulitan tanpa banyak keluhan. Juga sabar menghadapi kritikan dan cemoohan dari orang-orang yang tidak mengerti.
Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik. (QS Yunus 10:109)
Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (QS Al Muzzammil 73:10)
Dari Ibnu 'Abbas RA berkata bahwa Nabi SAW pernah memuji seorang sahabat dengan kalimat berikut: "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu lemah lembut (sabar) dan tidak tergesa-gesa." (Hadits riwayat Bukhari)
7. Dari boros menjadi hematÂ
    Tinggalkan pinjol, judi online maupun offline, miras, narkoba, dan kebiasaan lainnya yang merusak diri dan memboroskan uang serta menjauhkan diri dari keberuntungan. Lakukan kerja yang efisien.
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (QS Al-Ma~idah 5:90)
  Â
...dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al-Isro 17:26-27)
8. Dari kerja sendirian menjadi kerja bersama
    Dari amal infirodhiy jadi amal jama'iy. Daripada sholat sendirian lebih baik sholat berjamaah, karena lebih banyak pahalanya, bisa 25 sampai 27 kali lipat daripada sendirian. Daripada bekerja sendiri lebih baik kumpul bareng dan bekerja sama dengan orang lain, lebih baik lagi jika orang lain itu ada ilmu dan pengalaman. Daripada sendirian membujang lebih baik menikah, karena amalnya mungkin sama tapi pahalanya dua kali lipat. Intinya Kerjasama. Kerja sama lebih membawa keberuntungan.
Demi masa! Sungguh, manusia berada dalam kerugian! Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (QS Al-Ashr 103:1-3)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI