Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Contoh Haji Mabrur #2- Para Haji Pelopor Kebaikan di Masyarakat dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

19 Agustus 2023   14:04 Diperbarui: 19 Agustus 2023   14:07 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ref: www.terakota.id

Dikenal sebagai diplomat ulung dan bisa berbagai Bahasa dunia, setelah Kemerdekaan, di tahun 1946 beliau diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, dan berhasil membuka hubungan diplomatik dengan beberapa negara-negara Arab seperti Palestina dan Mesir. Dua negara inilah yang pertama kali mengakui Kemerdekaan Indonesia. Pengakuan dan dukungan luar negeri ini membantu mengantarkan Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda tanggal 27 Desember 1949.

  • Haji Ahmad Dahlan

Dilahirkan tahun 1868 di Kauman Yogyakarta dengan nama Muhammad Darwis, putra dari seorang ulama di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta, yang juga keturunan dari Maulana Malik Ibrahim alias Sunan Gresik.

Muhammad Darwis pergi haji di usia 15 tahun, lalu tinggal dan belajar agama di Makkah, kemudian mendapatkan pencerahan dari para pembaharu Islam seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin Al-Afghani, dan Rasyid Ridha. Sempat berguru pula kepada Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawiy, beliau juga berjumpa dengan tokoh bangsa lainnya seperti Kyai Haji Hasyim Asy’ari pendiri NU dan Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli pendiri PERTI.

Pulang ke kampungnya, beliau mengganti nama menjadi Ahmad Dahlan, dan melakukan pembaharuan Islam, dengan mengajak cara berfikir yang lebih rasional dan sesuai perkembangan zaman. Awalnya bergerak di bidang pendidikan, kemudian meluas ke bidang sosial kemasyarakatan, dan kemudian mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912.

Awalnya Kyai Haji Ahmad Dahlan mendapatkan resistensi dari keluarga dan masyarakat sekitar, karena ide dan pemikirannya yang terlalu melewati zaman, namun pada akhirnya dakwah beliau bisa diterima dan berkembang.

Di bidang agama beliau dengan berani mengubah arah kiblat di musholla hasil mempertimbangkan ilmu falak/astronomi yang dipelajarinya, dan mengubah kebiasaan dengan tidak mengadakan pengajian Yasinan ketika ada yang meninggal dunia.

Di bidang budaya, beliau dituduh meniru-niru bangsa Belanda karena memperkenalkan sistem belajar ala sekolah Belanda, dan tidak ragu memakai busana dan alat musik dari Barat.

Organisasi Muhammadiyah terus membangun sekolah, dan rumah sakit, dan giat melakukan dakwah serta pemberdayaan ekonomi rakyat. Muhammadiyah terus berkembang hingga saat ini menjadi ribuan sekolah dan perguruan tinggi, serta masjid dan rumah sakit, dengan jumlah aset 400 trilyunan rupiah.  

Dari dakwah, sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah ini, lahirlah tokoh-tokoh lainnya, ada yang berperan dalam perjuangan merebut Kemerdekaan Indonesia, seperti Soekarno dan Buya Hamka, dan ada pula yang berperan membangun Indonesia setelah merdeka.

  • Haji Hasyim Asy’ari

Dilahirkan tahun 1871 di Jombang Jawa Timur dengan nama Muhammad Hasyim Asy’ari, putra dari seorang ulama di Jombang, yang juga keturunan dari Raden Paku alias Sunan Giri.

Setelah nyantri ke beberapa pesantren seperti Pesantren Langitan Tuban, Pesantren Wonokoyo Probolinggo, Pesantren Kademangan Bangkalan, dan Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo, Muhammad Hasyim Asy’ari pergi haji di usia 21 tahun. Kesempatan ini dipakai untuk belajar agama di Makkah, dan bahkan dipercaya untuk mengajar di Masjidil Haram bersama tujuh ulama Indonesia lainnya seperti Syekh Nawawi al-Bantaniy dan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawiy. Di sini beliau berjumpa dengan Kyai Haji Ahmad Dahlan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun