Â
Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga" (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam hadits yang lain:
Â
Abu Hurairah RA berkata : "Aku mendengar Nabi SAW bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya." (HR Bukhari)
Bagaimana cara mendapatkan haji yang mabrur?
Pertama, memahami ajaran agama Islam dengan baik, tentu termasuk tata cara manasik hajinya. Karena amalan ibadah yang tidak disertai dengan ilmu, maka akan menjadi sia-sia. Untuk itu harus belajar dan berguru dari orang-orang yang sudah diakui ilmu dan akhlaknya.
Kedua, harus dipastikan rezekinya halal. Jangan sampai berangkat ibadah haji menggunakan uang haram, misalnya hasil korupsi. Ini tidak akan diterima. Tidak boleh menggunakan uang curian untuk kepentingan ibadah.
Ketiga, mempersiapkan bekal takwa. Karena sebaik-baik bekal untuk berhaji dan juga menempuh kehidupan adalah takwa. Caranya dengan meningkatkan keimanan dan amal ibadah. Kita harus berusaha untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan amal ibadah yang kita lakukan.
Keempat, menjalankan manasik haji dengan sebaik-baiknya sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, dan menjalaninya secara khusyu dengan meresapi makna perjalanan haji napak tilas mengikuti jejak perjuangan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam menaati perintah Allah.
Kelima, meluruskan niat untuk ikhlas karena Allah. Niatkan bahwa ibadah haji yang dilakukan semata-mata untuk menjalankan ibadah mencari ridho Allah, bukan untuk mendapatkan gelar haji atau penghormatan di depan manusia.