Mohon tunggu...
Fuziansyah Bachtar
Fuziansyah Bachtar Mohon Tunggu... Lainnya - Pemburu hikmah kehidupan

Pemburu hikmah kehidupan, dengan merenungi ayat-ayat di alam semesta dan di kitab suci, dan mengkaji perjalanan sejarah manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haji Mabrur, Keutamaan dan Cara Mendapatkannya

18 Juli 2023   09:18 Diperbarui: 18 Juli 2023   09:21 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://www.eramuslim.com/haji/dari-mana-asalnya-istilah-haji-mabrur/

 

Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam hadits yang lain:

 

Abu Hurairah RA berkata : "Aku mendengar Nabi SAW bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya." (HR Bukhari)

Bagaimana cara mendapatkan haji yang mabrur?

Pertama, memahami ajaran agama Islam dengan baik, tentu termasuk tata cara manasik hajinya. Karena amalan ibadah yang tidak disertai dengan ilmu, maka akan menjadi sia-sia. Untuk itu harus belajar dan berguru dari orang-orang yang sudah diakui ilmu dan akhlaknya.

Kedua, harus dipastikan rezekinya halal. Jangan sampai berangkat ibadah haji menggunakan uang haram, misalnya hasil korupsi. Ini tidak akan diterima. Tidak boleh menggunakan uang curian untuk kepentingan ibadah.

Ketiga, mempersiapkan bekal takwa. Karena sebaik-baik bekal untuk berhaji dan juga menempuh kehidupan adalah takwa. Caranya dengan meningkatkan keimanan dan amal ibadah. Kita harus berusaha untuk terus meningkatkan dan menyempurnakan amal ibadah yang kita lakukan.

Keempat, menjalankan manasik haji dengan sebaik-baiknya sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, dan menjalaninya secara khusyu dengan meresapi makna perjalanan haji napak tilas mengikuti jejak perjuangan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam menaati perintah Allah.

Kelima, meluruskan niat untuk ikhlas karena Allah. Niatkan bahwa ibadah haji yang dilakukan semata-mata untuk menjalankan ibadah mencari ridho Allah, bukan untuk mendapatkan gelar haji atau penghormatan di depan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun