Mohon tunggu...
Ahmad FurqonBurhani
Ahmad FurqonBurhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani terhadap Negaranya

15 November 2020   17:50 Diperbarui: 15 November 2020   18:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Shindunatha mengupas tegas cita- cita Sumpah Pemuda bagaikan titik tolak untuk visi pembangunan masyarakat madani/ civil society. Sumpah Pemuda terdapat, sebelum negeri serta pemerintah ada. 

Sumpah Pemuda menghasilkan persatuan saat sebelum pemerintah mengusahakan persatuan. Sumpah Pemuda itu seolah anugerah dari luar sejarah, yang kesimpulannya jadi sejarah. 

Cita-cita Sumpah Pemuda bukanlah masyarakat politis ataupun masyarakat ekonomis, melainkan masyarakat manusiawi, yang kendati kemajemukannya yakin pada solidaritas serta kesatuan. Sumpah Pemuda tidak menggariskan apa- apa. 

Dia cuma menggariskan salah satunya cita-cita: kesatuan dalam pluralisme. Cita-cita ini merupakan citacita civil society, sebab Sumpah Pemuda ialah seruan moral, yang dalam rumusan awal serta sederhana, kalau salah satunya warga yang dicita-citakan serta mau dibentuk sebetulnya merupakan civil society. 

Sumpah Pemuda bukan doktrin ataupun ajaran, namun harapan yang tetap dapat menggugah motivasi untuk membentuk sesuatu civil society. Bila kita kemabali pada semangat serta cita-cita Sumpah Pemuda, kita bertugas menjabarkan lebih lanjut visi serta kemampuan civil society untuk pembuatan masyarakat kita. 

Civil society bertujuan supaya masyarakat negeri bisa menciptakan kebebasan individu bagaikan identitasnya dalam perbandingan dengan yang lain, tanpa persaingan yang mematikan sosialitas serta penyeragaman yang mematikan orang. 

Civil society merupakan jaringan kelompok- kelompok masyarakat yang mandiri serta terbebas dari negeri, namun memiliki pengaruh pada politik. Civil society cuma hendak terdapat bila warga bisa menstrukturisasikan diri melalui kelompok-kelompoknya serta bisa memastikan sendiri tindakannya, terlepas dari negeri.

Keadaan Indoneia yang dilanda euphoria demokrasi, semangat otonomi wilayah, serta derasnya globalisasi memerlukan masyarakat yang memiliki keinginan serta keahlian hidup bersama dalam perilaku silih menghargai, toleransi, dalam kemajemukan yang tidak saling mengeklusifkan terhadap bermacam suku, agama, bahasa, serta adat yang berbeda. Kepedulian, kesantunan, serta setia kawan ialah perilaku yang sekaligus menjadi prasaran yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Di antara keunggulan bangsa Indonesia, merupakan berhasilnya proses akulturasi serta inkulturasi yang kritis serta konstruktif. 

Dari idiom yang kita gunakan, keinginan serta keahlian kita untuk menyesuaikan diri, akulturasi, serta inkulturasi, lebih-lebih lagi sangat kita perlukan dalam masa reformasi mengarah demokratisasi dewasa ini. Hidayat Nur Wahid menandai masyarakat madani bagaikan masyarakat yang memegang teguh ideology yang benar, berakhlak mulia, secara politikekonomi-budaya bertabiat mandiri, dan mempunyai pemerintahan sipil.

Gagasan masyarakat madani yang diperkenalkan oleh Anwar Ibrahim berangkat dari kenyataan getir yang dirasakan oleh kebanyakan umat Islam. Dia menangkap terdapatnya fenomena kemunduran serta keterbelakangan yang menghiasi wajah umat Islam. 

Dia setelah itu memandang kalau kemelut yang dialami oleh umat Islam semacam kemiskinan, ketidakadilan, serta kebodohan ialah perwujudan yang negatif dari bangunan masyarakat madani. Lima prinsip dasar yang melandasi bangunan masyarakat madani, ialah supremasi moral, keadilan, kesetaraan, musyawarah serta kebebasan sudah lenyap dari kehidupan umat Islam. Karena keduanya mempunyai keterkaitan yang silih memerlukan. 

Di satu sisi, pemerintahan yang bersih jadi prasyarat untuk perkembangan serta pertumbuhan warga madani yang sehat, pada sisi lain, perkembangan serta pertumbuhan masyarakat madani pasti hendak menuntut performance pemerintahan yang bersih, efesien, efisien serta handal. Dari sisi, arti demokrasi setelah itu jadi suatu kunci untuk pemecahan yang wajib diwujudkan, dalam rangka memastikan proses perkembangan pemerintahan yang bersih sekalian pertumbuhan masyarakat madani.

Masyarakat madani juga diketahui dengan karaktetistiknya sebagai masyarakat yang beradab, berkeadaban ataupun masyarakat yang berperadaban. Peradaban dapat dimaksud bagaikan suatu proses, ialah suatu pertumbuhan yang mempunyai sesuatu arah tertentu, apalagi memiliki sesuatu tujuan, sesuatu norma yang mencerminkan sesuatu tata nilai yang sempurna. 

Civil society dalam perkembangannya di Indonesia memberikan akibat yang baik dalam proses demokratisasi, walaupun dalam sebagian perihal terdapat kekurangan. Dalam konteks ini hingga tidak seluruhnya civil society sudah sangat menunjang demokratisasi, terdapat suatu permasalahan bersama yang wajib dituntaskan. 

Permasalahan itu setelah itu hendak dapat teratasi ataupun dapat terselesaikan dengan sebagian saran ialah. Awal, wajib terdapat suatu pemahaman dalam pemerintah hendak terdapatnya Politic of recognation maksudnya pemberdayaan civil society tidak cuma berkaitan dengan kesedian pemerintah buat menghormati kelompok-kelompok kebanyakan dalam masyarakat namun juga kelompok minoritas. Semacam yang sudah dipaparkan diatas untuk kelompok minoritas masih kurang terdapat pengakuan serta penghormatan dari pemerintah.

Daftar pustaka

Roehati D, Atih. 2000. Membangun tatanan perekonomian masyarakat madani. Perekonomian madani. 16(20): 168-170.

Pasaribu, Rowland BF. BAB 12 Masyarakat madani. 365

Maharani, Rizki. 2018. Civil society dan asaul-usulnya. Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun