Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Panggilan Telepon

3 Oktober 2011   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:23 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu Lasmini..."

Ia dipersilakan masuk. Lima anggota keluarga baru rumah itu selalu berkumpul tiap minggu untuk sekadar berbagi sisa kebahagiaan.

"Bu, saya ada oleh-oleh buat Ibu. Semoga cukup buat serumah...."

Pengawalnya lalu mengambil dua dus terikat yang semula ditaruh di luar pintu. Saat dibuka, di dalamnya terdapat puluhan bungkus sembako, beberapa baju, dan paling atas adalah dua lembar sertifikat, dan satu plakat kecil. Suvenir khas BASARNAS itu bertuliskan rasa terima kasih, permohonan maaf, serta pesan-pesan bagi keluarga para korban yang telah diselamatkan.

Lasmini menerima bingkisan itu lalu tersenyum. Ada sesuatu terselip keluar di ujung matanya, tapi ia tersenyum.

"Anak saya pasti damai di sana...."

Marwoto tersenyum. Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Ohiya, Bu Lasmini. Ada satu lagi...."

Saat telapak tangan Marwoto terbuka, Lasmini langsung menarik benda itu. Ia memandang mata Marwoto dalam-dalam. Jantungnya berdebar, lalu cepat ia memeriksa barang itu.

"Saya kira kami ataupun pemerintah tak berhak sama sekali mengambil barang-barang milik Ibu. Atau.... melawan hal-hal yang ibu Lasmini yakini."

Telepon genggam berlapis karet warna biru itu kini berada di dalam genggaman Lasmini. Ia memencet-mencet tombolnya, memeriksa bagian yang paling ingin ia ketahui. Telepon masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun