Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Koma Berujung Cinta

18 Mei 2011   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya. Beliau menulis banyak surat untuk seorang temannya, dan untuk beberapa teman lain, tanpa tahu untuk apa surat itu kelak. Beliau hanya menyimpan sebagian, mengirimkan sebagian lagi, begitu saja.

Sampai akhirnya seseorang yang tak ia kenal baik, membukukan surat-suratnya, karena dinilai mengandung pesan cinta yang mendalam, dari manusia ke manusia. Kartini tak pernah tahu itu, bahkan hingga beliau wafat. Di dalam surat beliau hanya banyak bercerita, merangkai kata dengan titik dan koma yang saat itu belum populer, dan itu yang mebuatnya berbeda. Lalu, oleh seseorang yang mengerti pesannya, mengumpulkan sari-sari surat itu dalam sebuah pesan utuh yang merangkum cinta sang pejuang kaum Hawa."

"Surat cinta yang dikirimkan lintas generasi."

"Tepat sekali. Dan hal seperti itu tak akan bisa terulang, bahkan hingga berabad-abad mendatang."

Setelah sepenggal penjelasan fundamental sejarah itu, keduanya terdiam...

"Eh, yang itu off the record ya. Haha...." Rina memecah keheningan.

Lalu keduanya tertawa.... Memang Rini nampaknya sadar kalau Lingga sebetulnya seseorang yang tak begitu melankolis.

***

Seminggu setelahnya, sebuah berita nasional muncul dengan judul bercetak tebal,

"PESAN CINTA LINTAS GENERASI DALAM PUISI-PUISI RINI ANTURIA RAHARJO"

Di serambi samping rumahnya, Rini tersenyum-senyum sendiri membaca kata-kata "Senyum Rini sehangat teh poci" yang diselipkan Lingga dalam liputan itu.





HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun