Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Koma Berujung Cinta

18 Mei 2011   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh... ini wawancara ya?" celetuk Rini.

"Iya. Kan tadi sudah dimulai 30 menit lalu."

"Hahaha.... maaf. Saya kurang fokus."

Maka begitulah. Mungkin bagi Lingga, ini adalah wawancara pertamanya dalam sebuah suasana yang sangat cair, paling cair sepanjang karirnya. Bagi Rini, paling tidak pertemuannya dengan seorang jurnalis yang ternyata seangkatan dengannya bisa sedikit menambah wawasan tentang segala hal yang dicintainya, apa lagi kalau bukan sastra.

"Mmm.... boleh saya tanya sesuatu, Mbak Rini?"

"Iya. Apa itu?"

"Mmm... maksud tulisan itu apa ya?" Lingga menunjuk tiga kata yang tadi sempat mengganggu pikirannya.

"O... itu. Titik Koma Cinta."

"Iya. Itu."

"Kamu pernah dengar Habis Gelap Terbitlah Terang?"

"Raden Ajeng Kartini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun