Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Koma Berujung Cinta

18 Mei 2011   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung salah satu musim, warna-warna sebelumnya kini terbalut putih yang nyaris semu.

Berpasir, sari-sarinya terbawa angin sejuk, lalu terhempar dari gunung hingga kampung Melayu.

Salju.

Cahaya yang merajai langit itu lalu merubah malam menjadi kelabu,

di tengah-tengahnya terpantik sebentuk api kecil di atas salju.

Remang, bergerak-gerak terkadang pasrah pada angin menderu.

Melukis seru, tentang pesan-pesan dari sekelompok orang yang mencari tahu.

Tentang pesan cinta entah dariku untuk dirimu,

atau dari penguasa kepada sekelompok babu.

Lilin di atas salju,

terlukis malam ini, hingga menjelang pagi di sudut meja yang menyebut namamu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun