"Masuk... eh... berarti masuk!"
"Masuk engga? Jangan setengah-setengah!"
"Iya, kak. Masuk!"
"Bagus."
...
"Berarti kamu bakal balas IYA surat itu kan?"
"Iya. Aku mau coba. Mohon bimbingannya, kak."
"Bismillah."
Dan begitulah kejadiannya. Selanjutnya bisa ditebak, puisi-puisi cinta karya Rini mengisi kolom khusus sastra di majalah SAYAP CERITA yang terbit selama setidaknya dua tahun.
***
Lilin di Atas SaljuPembaharuan hati ibarat empat musim yang menderu lalu menyeruak menjadi salju.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!