Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebatinan Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   01:18 Diperbarui: 21 November 2024   03:19 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Hang-ruwat (Menyelesaikan Masalah)

Hang-ruwat adalah kemampuan pemimpin untuk menyelesaikan masalah yang ada, baik konflik internal maupun eksternal.

  • Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:

    • Gunakan prinsip Eling lan Waspada untuk menganalisis setiap masalah dengan hati-hati sebelum bertindak.
    • Jadilah pendamai dalam konflik keluarga atau komunitas, dengan menawarkan solusi yang adil bagi semua pihak.
  • Implementasi dalam Kepemimpinan:

    • Pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik di masyarakat dengan pendekatan inklusif, seperti musyawarah.
    • Contoh: Dalam organisasi, seorang manajer yang menerapkan Hang-ruwat akan mendengarkan semua pihak sebelum mengambil keputusan untuk meredakan konflik di antara timnya.

4. Hang-ayomi (Perlindungan)

Pemimpin harus melindungi rakyatnya dari ancaman, baik fisik, ekonomi, maupun sosial.

  • Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:

    • Sebagai individu, berikan perlindungan kepada keluarga dan komunitas Anda dengan memberikan dukungan emosional dan material saat dibutuhkan.
    • Contoh: Menawarkan bantuan kepada tetangga yang mengalami kesulitan ekonomi atau menjaga keamanan lingkungan.
  • Implementasi dalam Kepemimpinan:

    • Pemimpin harus memastikan keamanan dan kesejahteraan rakyat dengan kebijakan yang melindungi hak-hak mereka.
    • Contoh: Membuat peraturan daerah yang melarang eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan untuk melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

5. Hang-uribi (Menyala, Memotivasi)

Prinsip ini menekankan pentingnya pemimpin yang mampu menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi rakyatnya.

  • Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:

    • Jadilah individu yang menyemangati orang lain dengan memberikan contoh sikap positif dan optimis.
    • Contoh: Menginspirasi rekan kerja dengan etos kerja yang kuat dan sikap ramah.
  • Implementasi dalam Kepemimpinan:

    • Pemimpin harus mampu memotivasi masyarakat untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama, seperti mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan komunitas.
    • Contoh: Dalam perusahaan, seorang CEO dapat memotivasi karyawan melalui penghargaan atas kerja keras mereka dan visi jangka panjang yang jelas.

6. Ha-memayu (Harmoni, Keindahan, Kerukunan)

Ha-memayu mengacu pada pentingnya menciptakan keharmonisan dalam segala aspek kehidupan.

  • Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:

    • Gunakan prinsip Manjing Ajur Ajer untuk beradaptasi dengan orang lain tanpa kehilangan identitas diri, menciptakan hubungan yang harmonis.
    • Contoh: Terlibat dalam kegiatan budaya atau seni yang mempererat hubungan sosial di lingkungan sekitar.
  • Implementasi dalam Kepemimpinan:

    • Pemimpin harus menciptakan kebijakan yang mendorong kerukunan sosial, seperti mempromosikan dialog antaragama dan budaya.
    • Contoh: Dalam pemerintahan, pemimpin daerah yang menerapkan Ha-memayu akan memfasilitasi forum komunikasi lintas etnis untuk mencegah konflik.

7. Ha-mengkoni (Membuat Persatuan)

Pemimpin harus mampu mempersatukan berbagai pihak dengan visi dan tujuan yang sama.

  • Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:

    • Gunakan nilai Bisa Rumangsa, Ojo Rumangsa Bisa untuk membangun kepercayaan dalam komunitas dan menciptakan rasa kebersamaan.
    • Contoh: Mengorganisasi kegiatan seperti gotong royong atau acara sosial di lingkungan tempat tinggal.
  • Implementasi dalam Kepemimpinan:

    • Pemimpin harus merangkul semua golongan tanpa diskriminasi, memastikan bahwa setiap orang merasa didengar dan dihargai.
    • Contoh: Dalam organisasi, seorang pemimpin yang menerapkan Ha-mengkoni akan mempromosikan inklusivitas dengan melibatkan semua departemen dalam pengambilan keputusan strategis.

8. Ha-nata (Mengatur dan Menata)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun