3. Hang-ruwat (Menyelesaikan Masalah)
Hang-ruwat adalah kemampuan pemimpin untuk menyelesaikan masalah yang ada, baik konflik internal maupun eksternal.
- Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:
- Gunakan prinsip Eling lan Waspada untuk menganalisis setiap masalah dengan hati-hati sebelum bertindak.
- Jadilah pendamai dalam konflik keluarga atau komunitas, dengan menawarkan solusi yang adil bagi semua pihak.
- Implementasi dalam Kepemimpinan:
- Pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik di masyarakat dengan pendekatan inklusif, seperti musyawarah.
- Contoh: Dalam organisasi, seorang manajer yang menerapkan Hang-ruwat akan mendengarkan semua pihak sebelum mengambil keputusan untuk meredakan konflik di antara timnya.
4. Hang-ayomi (Perlindungan)
Pemimpin harus melindungi rakyatnya dari ancaman, baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
- Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:
- Sebagai individu, berikan perlindungan kepada keluarga dan komunitas Anda dengan memberikan dukungan emosional dan material saat dibutuhkan.
- Contoh: Menawarkan bantuan kepada tetangga yang mengalami kesulitan ekonomi atau menjaga keamanan lingkungan.
- Implementasi dalam Kepemimpinan:
- Pemimpin harus memastikan keamanan dan kesejahteraan rakyat dengan kebijakan yang melindungi hak-hak mereka.
- Contoh: Membuat peraturan daerah yang melarang eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan untuk melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
5. Hang-uribi (Menyala, Memotivasi)
Prinsip ini menekankan pentingnya pemimpin yang mampu menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi rakyatnya.
- Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:
- Jadilah individu yang menyemangati orang lain dengan memberikan contoh sikap positif dan optimis.
- Contoh: Menginspirasi rekan kerja dengan etos kerja yang kuat dan sikap ramah.
- Implementasi dalam Kepemimpinan:
- Pemimpin harus mampu memotivasi masyarakat untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama, seperti mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan komunitas.
- Contoh: Dalam perusahaan, seorang CEO dapat memotivasi karyawan melalui penghargaan atas kerja keras mereka dan visi jangka panjang yang jelas.
6. Ha-memayu (Harmoni, Keindahan, Kerukunan)
Ha-memayu mengacu pada pentingnya menciptakan keharmonisan dalam segala aspek kehidupan.
- Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:
- Gunakan prinsip Manjing Ajur Ajer untuk beradaptasi dengan orang lain tanpa kehilangan identitas diri, menciptakan hubungan yang harmonis.
- Contoh: Terlibat dalam kegiatan budaya atau seni yang mempererat hubungan sosial di lingkungan sekitar.
- Implementasi dalam Kepemimpinan:
- Pemimpin harus menciptakan kebijakan yang mendorong kerukunan sosial, seperti mempromosikan dialog antaragama dan budaya.
- Contoh: Dalam pemerintahan, pemimpin daerah yang menerapkan Ha-memayu akan memfasilitasi forum komunikasi lintas etnis untuk mencegah konflik.
7. Ha-mengkoni (Membuat Persatuan)
Pemimpin harus mampu mempersatukan berbagai pihak dengan visi dan tujuan yang sama.
- Implementasi dalam Kehidupan Pribadi:
- Gunakan nilai Bisa Rumangsa, Ojo Rumangsa Bisa untuk membangun kepercayaan dalam komunitas dan menciptakan rasa kebersamaan.
- Contoh: Mengorganisasi kegiatan seperti gotong royong atau acara sosial di lingkungan tempat tinggal.
- Implementasi dalam Kepemimpinan:
- Pemimpin harus merangkul semua golongan tanpa diskriminasi, memastikan bahwa setiap orang merasa didengar dan dihargai.
- Contoh: Dalam organisasi, seorang pemimpin yang menerapkan Ha-mengkoni akan mempromosikan inklusivitas dengan melibatkan semua departemen dalam pengambilan keputusan strategis.
8. Ha-nata (Mengatur dan Menata)