Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebatinan Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   01:18 Diperbarui: 21 November 2024   03:19 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna: Sejahtera dan kuat.

Peran Pemimpin: Pemimpin harus menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya dan memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan.

Gambar pribadi
Gambar pribadi

Why (Mengapa Filosofi Mangkunegaran IV Penting?)

Filosofi Mangkunegaran IV memiliki relevansi yang sangat besar, baik pada masanya maupun dalam konteks modern. Nilai-nilai yang diajarkan oleh Mangkunegaran IV tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga memberikan solusi universal untuk berbagai tantangan moral, sosial, dan kepemimpinan. Berikut adalah alasan-alasan utama mengapa filosofi ini penting:

1. Mengatasi Krisis Moral dan Etika

Dunia modern menghadapi berbagai tantangan moral, termasuk korupsi, individualisme, dan konsumerisme yang berlebihan. Nilai-nilai seperti Prasaja (kesederhanaan) dan Sa-cukupe (merasakan cukup) menawarkan panduan praktis untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

Filosofi ini mengajarkan bahwa hidup tidak seharusnya hanya berorientasi pada materi. Prinsip seperti Sa-benere (bertindak sesuai kebenaran moral) mendorong individu untuk berpegang teguh pada etika, meskipun dihadapkan pada tekanan eksternal. Dalam konteks ini, filosofi Mangkunegaran IV menjadi antidote terhadap fenomena degradasi moral yang sering kali muncul akibat gaya hidup modern.

Contoh Relevansi:
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh pejabat publik untuk menghindari gaya hidup mewah yang sering kali menjadi akar dari perilaku korupsi. Dengan prinsip ini, seorang pemimpin lebih fokus pada melayani masyarakat daripada memperkaya diri.

2. Membentuk Kepemimpinan yang Berintegritas

Pemimpin yang baik adalah fondasi dari masyarakat yang harmonis dan stabil. Filosofi Mangkunegaran IV memberikan kerangka kerja untuk membentuk pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas.

  • Prinsip Bener tur Pener: Mengajarkan pemimpin untuk bertindak benar secara moral dan sesuai aturan hukum, sehingga mampu menciptakan rasa percaya di antara rakyatnya.
  • Manjing Ajur Ajer: Menekankan pentingnya pemimpin untuk beradaptasi dengan masyarakat dan memahami kebutuhan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun