Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Etika Komunikasi Hebermas

11 Oktober 2024   20:19 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan

Model etika komunikasi Jrgen Habermas menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis melalui tindakan komunikatif. Dengan memahami apa itu model ini, mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat berkontribusi pada terciptanya ruang publik yang sehat di mana dialog konstruktif dapat berlangsung.Dengan menerapkan prinsip-prinsip tindakan komunikatif Habermas---seperti menciptakan ruang diskusi terbuka, menghargai perbedaan perspektif, dan mendorong partisipasi aktif---kita tidak hanya memperkuat hubungan antarindividu tetapi juga membangun fondasi bagi masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pendekatan ini menjadi semakin relevan sebagai alat untuk mengatasi tantangan sosial dan politik yang kita hadapi saat ini.Dengan demikian, mari kita terinspirasi oleh pemikiran Habermas dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan di mana komunikasi menjadi jembatan menuju pemahaman dan kolaborasi antarindividu serta kelompok-kelompok dalam masyarakat kita.

Daftar Putaka

Rentong, Gregorius (2021). Yang Rasional Dalam Rasionalitas Komunikatif Jrgen Habermas. IFTK Ledalero.

Jurnal Filsafat Indonesia (2022). Membedah Pemikiran Jurgen Habermas dan Ruang Publik Digital.

Linimasa (2023). Konsep Komunikasi Jurgen Habermas Dalam Ide.

Artikel dari LSF Discourse (2019). Menuju Masyarakat Komunikatif menurut Jurgen Habermas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun