Mohon tunggu...
Afriza Yohandi Putra
Afriza Yohandi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM : 43223110005 | Program Studi : Sarjana Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Etika Komunikasi Hebermas

11 Oktober 2024   20:19 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habermas membedakan antara dua jenis rasionalitas: rasionalitas instrumental dan rasionalitas komunikatif. Rasionalitas instrumental berfokus pada pencapaian tujuan tertentu dengan cara yang efisien, sedangkan rasionalitas komunikatif berorientasi pada pencarian pemahaman dan konsensus. Dalam konteks ini, tindakan komunikatif dianggap lebih manusiawi karena melibatkan dialog dan partisipasi aktif dari semua pihak.

  • Lifeworld

Konsep lifeworld adalah elemen kunci dalam teori Habermas. Lifeworld mencakup latar belakang budaya, sosial, dan identitas pribadi yang mempengaruhi cara kita berkomunikasi. Terdapat tiga komponen utama dari lifeworld:

  1. Budaya: Nilai-nilai dan norma-norma yang dibagikan oleh masyarakat.
  2. Masyarakat: Struktur sosial yang mengatur interaksi antar individu.
  3. Kepribadian: Identitas individu yang terbentuk melalui proses sosialisasi.

Lifeworld menjadi dasar bagi individu dalam melakukan tindakan komunikatif, karena setiap orang membawa perspektif unik berdasarkan pengalaman hidup mereka.

  • Ruang Publik

Habermas juga memperkenalkan konsep ruang publik, di mana individu berkumpul untuk mendiskusikan isu-isu publik secara rasional. Ruang publik memungkinkan terbentuknya opini publik yang dapat mempengaruhi kebijakan dan legitimasi kekuasaan politik. Dalam ruang publik, partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa suara semua orang didengar.

Why: Mengapa Model Etika Komunikasi Ini Penting?

  • Membangun Demokrasi yang Sehat

Salah satu alasan utama mengapa model etika komunikasi Habermas sangat penting adalah perannya dalam membangun demokrasi yang sehat. Dalam sistem demokratis, partisipasi warga negara dalam diskusi publik adalah kunci untuk menciptakan keputusan yang adil dan representatif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tindakan komunikatif, masyarakat dapat terlibat dalam dialog yang konstruktif, menghasilkan konsensus yang lebih baik mengenai isu-isu penting.

  • Menanggulangi Alienasi Sosial

Di tengah modernitas, banyak individu merasa terasing dari komunitas mereka. Alienasi ini sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang efektif dan hubungan sosial yang lemah. Dengan menerapkan model etika komunikasi Habermas, kita dapat menciptakan ruang di mana orang merasa didengar dan dihargai. Ini dapat membantu mengurangi rasa keterasingan dan meningkatkan solidaritas sosial.

  • Mendorong Toleransi dan Pemahaman

Di dunia yang semakin pluralistik, perbedaan pandangan sering kali menjadi sumber konflik. Model etika komunikasi Habermas mendorong dialog terbuka di mana berbagai perspektif dapat dieksplorasi tanpa prasangka. Dengan demikian, kita dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan menemukan titik temu dalam diskusi, sehingga mendorong toleransi dan pemahaman antar kelompok sosial.

  • Menyediakan Alat untuk Kritik Sosial

Habermas juga memberikan alat untuk menganalisis struktur kekuasaan dalam masyarakat. Dengan memahami bagaimana komunikasi dapat dipengaruhi oleh kekuasaan dan ideologi, kita dapat lebih kritis terhadap norma-norma sosial yang ada. Ini memungkinkan individu untuk mempertanyakan ketidakadilan dan berjuang untuk perubahan sosial.

How: Bagaimana Menerapkan Model Etika Komunikasi Habermas?

1. Menciptakan Ruang Diskusi Terbuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun