Lihatlah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar daripada sebagai akhir dari segalanya. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang bisa diperbaiki di masa depan.
5. Kembangkan Kebiasaan Positif
Buatlah rutinitas harian yang mencakup kegiatan positif seperti membaca buku-buku tentang filosofi Stoik, berolahraga, atau melakukan aktivitas kreatif yang meningkatkan kebajikan.
6. Berkontribusi kepada Orang Lain
Bantu teman-teman Anda atau anggota komunitas lainnya dengan cara berbagi pengetahuan atau pengalaman Anda. Ini tidak hanya meningkatkan kebajikan Anda tetapi juga menciptakan lingkungan positif di sekitar Anda.
Kesimpulan
Praktik Stoicisme memberikan kerangka kerja yang kuat bagi mahasiswa untuk membedakan antara fortuna dan virtue dalam perjalanan akademis mereka. Dengan memahami bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri melalui kebajikan, mahasiswa dapat mengembangkan ketahanan mental, membuat keputusan yang lebih baik, dan mencapai kesuksesan tanpa tergantung pada keberuntungan semata. Melalui refleksi diri dan penerapan prinsip-prinsip Stoik dalam kehidupan sehari-hari, setiap mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi sarjana unggul dan profesional yang sukses.
Daftar Pustaka
- Suryadi, A., & Rahmaniar, I. (2020). Filosofi Pendidikan Dalam Perspektif Stoisisme. Yogyakarta: Penerbit Andi.
- Santoso, B., & Utami, R.A. (2019). Menghadapi Tantangan Hidup dengan Stoisisme. Jakarta: Penerbit Erlangga.
- Prabowo, S., & Wulandari, I.D.A.P.(2022). Etika Pendidikan: Membangun Karakter Melalui Kebajikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
- Hidayatullah, A., & Rahmawati, N.(2023). Kebijaksanaan Hidup dalam Pemikiran Stoik. Surabaya: Penerbit Unair Press.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI