Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.Dan bertakwalah kepada Allah, seseungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Maidah : 8)
Kedua, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri kita. Allah Swt telah mencipatakan kita dari jenis yang sama, dari nenek moyang yang sama yaitu Nabi Adam As dan Siti Hawa, dari bahan yang sama. Kerena persamaan inilah yang menjadi landasan pentingnya menanamkan jiwa kemanusiaan dalam diri kita. Penegakkan nilai-nilaai kemanusiaan dalam islam menjadi tujuan diturunkannya syariat (maqashidus syari‟ah) yang mencakup lima hal yaitu : hak beragama, hak hidup, hak intelektual (belajar), hak kekayaan (bekerja), hak keturunan (menikah). Dalam islam lima hal ini merupakan sesuatu yang primer atau uatam dalam kehidupan.
Ketiga, mewujudkan kemaslahatan umat. Kemaslahatan umat merupakan inti dari ajaran islam. Kemaslahatan ini juga bisa bersifat materil atau non-materil, baik untuk dirinya atau untuk kepentingan bersama. Kemaslahatan juga bersifat universal yang berarti kemaslahatan berlaku dimana saja dan kapan saja sehingga harus diperjuangkan oleh setiap manusia. Kemaslahatan juga harus selalu dikaitkan dengan kebijakan atau keputusan hukum karena dengan dikaitkannya kemaslahatan dan keputusan atau kebijakan hukum maka akan terciptanya keadilan, ketertiban, dan perlindungan bagi masyarakat.
Afriza Rakka Putra_20230510160_D_AIK 1_Universitas Muhammadiyah Yokyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H