Artinya :
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami‟ no: 3289).
Dengan memahami adanya keanekaragaman manusia maka tentu kita akan memahami pentingnya tatanan kehidupan manusia khususnya dalam berbangsa dan bernegara. Etika merupakan komponen penting dalam kehidrpan bermasyarakat tapi apalah arti akhlak jika kita tidak memiliki pedoman dalam hidup. Dalam islam tentu kita memiliki yang namanya dasar-dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lalu apa saja dasar-dasar tersebut? Pertama, Sebagai umat islam tentu kita diharuskan untuk taat kepada Allah dan Rasulullah dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dari segala persoalan yang kita alami dalam kehidupan ini, termasuk kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 59 :
اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاࣖ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S An-Nisa : 59)
Selain kewajiban untuk taat kepada Allah dan Rasulullah, sebagai warga negara kita juga harus taat kepada pemerintah, dalam islam sendiri menaati pemerintah hukumnya wajib selagi tidak menyimpang dari syariat islam. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw :
عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ، إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ، فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ.
Artinya :
“Wajib bagi seorang Muslim untuk selalu mendengarkan dan taat kepada pemimpin dalam hal-hal yang disukai atau dibencinya selama tidak diperintahkan berbuat maksiat kepada Allah. Jika dia diperintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah, jangan dia dengar dan jangan dia taat.”
Kedua, islam mementingkan menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara yang persatuan dan kesatuannya kuat akan cenderung dalam kondisi yang aman dan tentram, oleh karena itu islam mementingkan menjanga persatuan dan kesatuan. Dalam menjaga persatuan dan kesatuan tentu saja kita harus menekankan sikap toleransi, karena dengan kita menanamkan sikap toleransi dalam diri kita, kita akan menghargai setiap perbedaan yang ada di masyarakat, entah itu dari agama, ras, suku, dan budaya. Perbedaan juga merupakan kodrat dari Allah Swt. Dengan adanya perbedaaan maka hal itu akan membuat seseorang berlomba-lomba untuk manjadi yang terbaik (muttaqin) bukan malah menjadikannya rusak dan runtuhnya persatuan dan kesatuan.