Menuju Kampus Bebas Kekerasan Seksual
Dengan meningkatnya kasus kekerasan seksual di kampus, penerapan model bimbingan kelompok berbasis sosiodrama dan dialog Socrates menjadi langkah strategis. Model ini tidak hanya efektif dalam meningkatkan kesadaran, tetapi juga membangun keterampilan sosial dan komunikasi mahasiswa.
Penelitian Sisca Folastri menawarkan solusi inovatif dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang bahaya kekerasan seksual melalui pendekatan bimbingan kelompok berbasis sosiodrama dan dialog Socrates dengan nilai-nilai Pancasila. Model ini tidak hanya relevan dalam konteks akademik, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam membangun budaya pendidikan yang lebih inklusif dan berkarakter.
"Kami berharap model ini menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain untuk mengambil langkah preventif dalam menangani kekerasan seksual," tutup Sisca.
Penelitian Sisca Folastri memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan bimbingan konseling, dengan harapan bahwa ke depannya, lingkungan kampus akan menjadi lebih aman dan inklusif bagi seluruh mahasiswa. Dengan harapan bahwa kampus-kampus di Indonesia dapat menjadi ruang yang aman bagi seluruh mahasiswa, model ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk mengambil langkah konkret dalam pencegahan kekerasan seksual.
Penulis
Afriyadi Sofyan. (Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Konselor, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang; Mahasiswa Doktoral, Program Studi S3 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H