Dampak Positif dan Rekomendasi Implementasi
Penerapan model bimbingan kelompok ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang berbagai bentuk kekerasan seksual, termasuk kekerasan verbal dan kekerasan berbasis teknologi. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang pentingnya melaporkan kasus kekerasan dan memberikan dukungan kepada korban.
"Melalui penerapan model ini, kami berharap dapat membangun lingkungan kampus yang lebih inklusif dan aman," kata Sisca. Ia juga merekomendasikan agar model ini diterapkan secara lebih luas di berbagai kampus dan diadaptasi untuk kebutuhan sekolah formal.
Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara konselor, dosen, dan mahasiswa dalam menciptakan lingkungan yang mendukung. Konselor diharapkan dapat menggunakan panduan yang dikembangkan dalam penelitian ini untuk mengoptimalkan layanan bimbingan dan konseling, sementara dosen dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan akademik sehari-hari.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun model ini telah menunjukkan efektivitas, Sisca mengakui bahwa masih ada tantangan dalam penerapannya, terutama terkait keterbatasan waktu dan sumber daya. Ia juga menyarankan agar penelitian lanjutan dilakukan dengan skala yang lebih besar dan melibatkan berbagai institusi pendidikan.
"Kami berharap penelitian ini menjadi titik awal untuk upaya yang lebih terstruktur dalam menangani kekerasan seksual di lingkungan pendidikan," ujar Sisca. "Kesadaran yang tinggi dan pendidikan karakter yang kuat adalah kunci dalam mencegah kekerasan seksual dan membangun generasi yang lebih peduli dan empatik."
Rekomendasi: Membangun Pendidikan Berbasis Karakter dan Nilai Pancasila
Disertasi ini merekomendasikan agar konselor dan lembaga pendidikan tinggi menggunakan model bimbingan ini sebagai pedoman dalam meningkatkan kesadaran dan pencegahan kekerasan seksual. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam model ini diharapkan dapat memperkuat pendidikan karakter dan membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya norma sosial dan empati.
"Integrasi nilai Pancasila memungkinkan mahasiswa tidak hanya memahami, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai seperti kemanusiaan dan keadilan dalam kehidupan mereka sehari-hari," ujar Sisca.