Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - BINUSIAN

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebotol Anggur Merah yang Pecah

6 Oktober 2020   05:58 Diperbarui: 6 Oktober 2020   16:59 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku minta maaf, Jul. Aku minta maaf," lirihnya yang membingungkan.

"Maaf? Untuk apa?" bingungku.

"Aku minta maaf, aku bodoh, Jul!" katanya.

Aku yang bingung hanya bisa menerka dan merunut ulang, apa yang telah kami lewati pasca berpisah. Namun, semakin aku runut, semakin aku sadar bahwa tidak ada hal yang sekiranya perlu aku maafkan karena kami tidak ada masalah.

"Rizal, Jul..." celetuknya.

"Rizal?" sahutku terperanjat.

"I....ya," jawabnya terbata.

"Kenapa Rizal?" tanyaku lagi.

Tak ada penjelasan, tangis Riri kembali pecah dan aku bingung.

"Rizal kenapa, Ri?" tanyaku sekali lagi yang tak juga mendapatkan jawaban.

Firasatku mulai tidak enak dan aku mulai berpikiran yang macam-macam karena Rizal adalah lelaki yang setahuku tengah mendekati Riri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun