Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - Student of Master Degree - Diponegoro University

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masihkah Sastra Mampu Menjadi Media Kritik?

27 Juni 2020   04:22 Diperbarui: 27 Juni 2020   15:57 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: gambar: nusantaranews.co

Hari ini, saya mengunggahnya di laman ini dan semoga, saya tidak hilang dari peradaban. Hahahaha, kalimat kedua hanya lelucon, cah! Jangan dibawa serius! Sebab, banyak pasangan yang ngakunya serius tapi ujung-ujungnya juga putus. Wuopppsss, canda! Selamat membaca, ya!
----

Sumber Referensi:

Swingewood, A. & D. L. (1972). The Sociology of Literature. London: Paladin

Putra, Candra Rahma Wijaya. 2020. Cerminan Zaman dalam Puisi (Tanpa Judul) Karya Wiji Thukul: Kajian Sosiologi Sastra. (diakses pada 13 Juni 2020)

 Wijana, I Dewa Putu. 1994. Wacana Kartun Dalam Bahasa Indonesia. Desertasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

TEMPO. (2013). Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013. Teka-teki Wiji Thukul. PT. Tempo Inti Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun