Memperhatikan ketatnya persaingan antar calon, besar kemungkinan pilkada akan berlangsung dua putaran. Menurut saya pasangan Anies-Sandi dan Ahok-Djarot lebih berpeluang maju ke putaran kedua. Agus-Sylvi diprediksi akan tersingkir, walau dengan perolehan suara yang tetap signifikan. Selain faktor ketokohan, visi misi, rekam jejak, dan program kerja masing-masing kandidat, faktor yang paling dominan mempengaruhi pilihan warga Jakarta, menurut saya, adalah karena sentimen agama. Kita mungkin bisa berbeda pandangan apakah agama relevan dijadikan alasan memilih pemimpin, namun setelah kasus penistaan agama atau Al-Maidah:51 itu, sentimen agama ini semakin kuat. Kecendrungan menguatknya faktor ini juga terkonfirmasi dalam surveitentang preferensi pemilih oleh LSI pada awal Januari 2017.
Sentimen agama ini tidak hanya terjadi di kalangan muslim, dimana kalangan pemilih muslim ideologis akan lebih banyak memilih Anies-Sandi, kecenderungan yang sama juga terlihat bagi pemilih yang beragama Kristen yang cendrung memilih pasangan Ahok-Djarot. Survei Saiful Mujani Research Centre mengungkap bahwa 96 persen responden beragama Kristen memilih pasangan Ahok-Djarot. Kecenderungan yang sama walau dengan persentase lebih rendah juga terjadi pada pemilih beragama non-Islam lainnya yang cendrung ke pasangan Ahok-Djarot (51 persen).
Jika Anies-Sandi dan Ahok-Djarot akhirnya bertemu pada putaran kedua, maka ini tentu akan menguntungkan pasangan Anies-Sandi. Besar kemungkinan bahwa mayoritas mantan pemilih Agus-Sylvi akan mengalihkan suara ke Anies-Sandi. Selain karena sentimen agama tadi, juga tentu karena pemilih Agus-Sylvi pada dasarnya adalah pemilih yang menginginkan perubahan di Jakarta. Saya memperkirakan suara Ahok-Djarot akan mentok di kisaran 35-40 persen, sementara sisanya akan milik Anies-Sandi. Ketika sudah sampai di sini, Anies-Sandi akan menjadi gubernur Jakarta lima tahun yang akan datang. Dengan kata lain, Ahok-Djarot tamat.
Analisa ini tentu dengan tidak mempertimbangkan faktor X, seperti kecurangan pada saat akan pemungutan suara atau saat penghitungan. KTP ganda, pemilih siluman, dan money politic sangat mungkin terjadi dan bisa membalik keadaan. Kita berharap semoga pilkada DKI bersih dari kecurangan. Semoga pilkada ini bisa menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk semua, yang membawa ibu kota menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Selamat memilih dan selamat berpesta warga Jakarta! Wallahu’alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H