USGS
Saat situs BMKG down, pilihan lain untuk mencari informasi gempa adalah situs Badan Survey Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/ USGS). USGS adalah lembaga pemantauan gempa yang dianggap sangat mumpuni oleh para penggerak penanggulangan bencana. Tak heran bila informas dari USGS juga diintegrasikan dalam sistem pemantauan Bencana DisasterAware yang dikembangkan oleh Pacific Disaster Center. Halaman informasi gempa USGSÂ dapat diakses di sini.
Meski demikian, gempa Yogyakarta semalam pun tak muncul di halaman informasi gempa mereka. Mengapa?
USGS sebenarnya mampu mendeteksi gempa di seluruh dunia dalam waktu kurang dari setengah jam setelah kejadian, namun mereka tidak memprioritaskan laporan tentang gempa-gempa berkekuatan kurang dari 5,0 SR yang terjadi di luar AS, kecuali bila gempa tersebut membawa dampak yang cukup berarti. Alasan USGS mematok angka minimal 5,0 SR untuk pelaporan gempanya adalah, meskipun sebuah gempa berkekuatan di bawah 5.0 SR bisa jadi sangat dirasakan oleh masyarakat, biasanya gempa tersebut jarang menimbulkan kerusakan.
USGS juga menyatakan bahwa mereka lebih fokus pada pemantauan dan penyampaian informasi gempa di wilayah AS dan wilayah di sekitar Alaska, yang berarti juga merambah sebagian wilayah Rusia. Khusus untuk wilayah-wilayah tersebut, gempa di atas 2,0 SR pun dipublikasikan di situs mereka.
Dengan demikian, mirip dengan BMKG: bila gempa yang kita rasakan tak muncul di halaman informasi gempabumi USGS, sangat besar kemungkinannya bahwa gempa itu berkekuatan kurang dari 5,0 SR.
GEOFON – GFZ
GEOFON adalah jaringan pita lebar (broadband) seismologi global yang dioperasikan oleh GeoForschungsZentrum (GFZ), Pusat Riset Ilmu Bumi Jerman. GEOFON dikembangkan sejak tahun 1993 dengan tujuan untuk menjalin kerjasama di bidang penelitian kegempaan serta mitigasi gempabumi dan tsunami melalui penyediaan akses informasi kegempaan lintas-negara. Di situsnya, GEOFON – GFZ menyebutkan bahwa program dan jaringan seismik GEOFON saat ini telah mampu menyediakan data broadband untuk kepentingan ilmiah dan untuk membangun standar yang seragam bagi komunitas kegempabumian dunia. Melalui 80 stasiun pemantauan yang tersebar di lima benua, GEOFON mampu menyajikan data-data kegempaan real-time sekaligus menyediakan data untuk riset-riset gempa global.
Informasi gempabumi GEOFON dikumpulkan dan dipublikasikan secara otomatis dan kemudian direvisi secara manual bila diperlukan. Gempa yang dipublikasikan halaman informasi gempabumi GEOFON adalah gempa berkekuatan 4,0 SR ke atas. Karena itulah, Gempa Yogyakarta tercatat di situsnya.
Untuk diketahui, GFZ sempat cukup lama bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, melalui proyek German-Indonesian Tsunami Early Warning System for the Indian Ocean (GITEWS) di tahun 2005 – 2011, yang dilanjutkan dengan fase PROTECTS (Project for Training, Education and Consulting for Tsunami Early Warning Systems) di tahun 2011-2014.
Skala Richter Bukan Satu-Satunya Penentu Dirasakannya Gempa