Pada era ini kemajuan pendidikan saat ini berjalan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini mendorong terjadinya perubahan signifikan, khususnya dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan pembangunan nasional di bidang pendidikan dapat berkembang sesuai harapan. Sebagai sistem lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola secara efektif dan efisien agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Manajemen berbasis TIK yang diterapkan dengan baik memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan pendidikan. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengembangkan, menyebarluaskan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam konteks ini, supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah menjadi elemen penting dalam memastikan pengelolaan sekolah berjalan optimal dan kualitas pendidikan terjamin. Namun, pelaksanaan supervisi akademik berbasis TIK tidak lepas dari tantangan, terutama terkait dengan penguasaan teknologi oleh guru dan kepala sekolah. Guru sebagai pelaksana pembelajaran, dan kepala sekolah sebagai pengelola sekaligus pengawas, perlu memiliki kemampuan yang memadai dalam bidang TIK untuk mendukung profesionalisme mereka.
Pemanfaatan TIK dalam supervise menjadi salah satu tanggung jawab utama kepala sekolah. Sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Keberhasilan sekolah sangat bergantung pada kemampuan kepala sekolah dalam mengelola pendidik dan tenaga kependidikan yang ada. Supervisi tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah, tetapi juga dapat dilakukan oleh pengawas atau guru yang diberi tugas khusus. Dalam pelaksanaannya, supervisi berbasis TIK bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan serta peningkatan nilai akreditasi sekolah.(Fauzi et al., 2022)
- Implementasi Supervisi dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Dalam pelaksanaan supervisi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu: 1) Perencanaan supervisi berbasis TIK, 2) Penyusunan program rencana supervisi, dan 3) Pembahasan program-program perencanaan supervisi akademik berbasis TIK. Dokumen perencanaan supervisi yang dibuat oleh kepala sekolah harus diarahkan untuk mencapai standar kompetensi guru, termasuk kemampuan merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran berkualitas dengan memanfaatkan TIK, serta menggunakan berbagai media, metode, dan model pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa.
Sebagai bentuk pengendalian profesional dalam organisasi pendidikan, penyusunan perencanaan supervisi berbasis TIK juga harus dilengkapi dengan instrumen supervisi yang akan digunakan. Kepala sekolah, dalam perannya sebagai supervisor, dapat menilai kompetensi guru terkait aspek-aspek pembelajaran yang perlu ditingkatkan. Beberapa komponen supervisi meliputi:Â
- Pemahaman terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), termasuk pengembangan silabus, perumusan kompetensi dasar, indikator, dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Penggunaan berbagai metode dan model pembelajaran.
- Pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran berbasis TIK.Â
- Penerapan strategi pembelajaran yang efektif.Â
- Implementasi pendekatan saintifik.Â
- Pelaksanaan penilaian yang sesuai.
Perencanaan supervisi berbasis TIK juga harus mencakup jadwal pelaksanaan. Jadwal ini dibuat untuk mengatur urutan supervisi, menentukan guru yang akan disupervisi pertama, serta memastikan semua guru dapat mempersiapkan pembelajaran dan media yang dibutuhkan. Dengan jadwal yang terstruktur, guru diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran yang memotivasi siswa untuk meningkatkan pengetahuannya.
Selain itu, supervisi berbasis TIK juga memerlukan instrumen atau pedoman penilaian yang relevan. Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memastikan bahwa instrumen yang digunakan sesuai dengan tujuan supervisi, memiliki kejelasan maksud, serta mendukung metode dan pendekatan yang direncanakan. Kesepahaman seluruh warga sekolah mengenai program supervisi berbasis TIK juga penting agar program tersebut dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif terhadap kualitas pembelajaran di sekolah.(Fauzi et al., 2022)
Pelaksanaan supervisi berbasis IT mencakup beberapa hal, seperti penggunaan absensi fingerprint untuk guru dan karyawan, serta absensi e-learning untuk siswa. Data absensi guru diperoleh melalui sistem fingerprint, sementara absensi siswa dicatat melalui platform e-learning. Selain itu, laporan nilai ujian juga dapat diakses melalui e-learning, dan pengawasan lingkungan sekolah dilakukan dengan CCTV. Teknis absensi untuk guru dan karyawan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, staf administrasi, petugas sarana dan prasarana, serta satpam. Setiap data absensi tersebut akan dilaporkan oleh masing-masing penanggung jawabnya untuk mempermudah proses pengelolaan dan pemantauan.(Husain et al., 2023)
- Bagaimana Teknologi digunakan dalam Memantau dan Mengevaluasi Proses Pembelajaran
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat dari segala bidang baik dalam informasi dan komunikasi termasuk pendidikan. Apalagi dalam sistem pembelajaran di kurikulum merdeka sudah memaksimalkan dalam penerapan teknologi sebagai akses ke sumber daya yang lebih banyak dan bervariasi. Perkembangan teknologi ini sudah bisa membantu banyak sekali pekerjaan dan kebutuhan manusia maka dari itu pemanfaatannya menjadi hal yang penting bagi masa depan pekerjaan serta kehidupan manusia. Penerapan teknologi ini ada beberapa contoh salah satunya adalah melalui penggunaan pltform pembelajaran digital seperti: classroom, google drive, ruang guru dsb. Beberapa contoh itu menunjukkan banyak sekali kegunaan dari teknologi ini yakni memungkinkan komunikasi yang lebih mudah antara guru dan murid secara online. Proses pembelajaran juga bisa diadakan dengan cara yang lebih fleksibel dan memudahkan siswa dalam untuk belajar dimana dan kapan saja (Setiyadi, 2023).
Teknologi bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih aktif dan melibatkan siswa dalam proses belajar. Misalnya, ada perangkat lunak yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam mengerjakan tugas atau proyek kelompok. Selain itu, ada juga perangkat lunak simulasi yang membantu siswa belajar dengan cara mempraktikkan dan bereksperimen langsung, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Bagi guru, teknologi juga memberikan keuntungan, seperti kemudahan dalam mengatur dan mengevaluasi pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi khusus untuk mengelola kelas atau memberikan penilaian. Aplikasi ini membantu guru menyusun aktivitas pembelajaran, memberikan tugas, dan memberikan umpan balik yang jelas dan bermanfaat kepada siswa (Magdalena et al., 2023). Â
Namun, penerapan teknologi dalam pembelajaran tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala yang sering muncul adalah kesenjangan akses terhadap teknologi, baik dari sisi siswa maupun guru. Ada siswa atau guru yang mungkin tidak memiliki perangkat atau akses internet yang memadai. Selain itu, ada juga risiko keamanan data. Data pribadi, baik milik siswa maupun guru, harus dilindungi dengan baik agar tidak bocor atau disalahgunakan. Tantangan lainnya adalah kurangnya interaksi langsung antara siswa dengan siswa lain atau dengan guru, yang dapat membuat hubungan sosial di lingkungan belajar menjadi berkurang. Karena itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu dilakukan secara hati-hati dan bijak. Teknologi harus digunakan dengan memperhatikan kebutuhan siswa dan lingkungan belajar agar hasilnya maksimal. Jika diterapkan dengan baik, teknologi dapat memberikan banyak manfaat. Siswa bisa mendapatkan akses ke berbagai sumber belajar yang lebih beragam, proses belajar menjadi lebih fleksibel dan menarik, serta guru bisa lebih mudah mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar (Zain Sarnoto et al., n.d.). Dengan begitu, teknologi bukan hanya mempermudah, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran.
Setelah membahas tentang penerapan dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran maka sekarang akan membahas tentang penerapan dan pemanfaatan teknologi untuk evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi merupakan kegiatan menilai dan melihat kembali sesuatu yang telah dibuat dan diciptakan apakah ada kekurangan atau sesuatu yang perlu diperbaiki. Evaluasi pembelajaran bisa diartikan sebagai proses pengumpulan dan analisis data untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Data ini kemudian digunakan untuk memberikan umpan balik kepada siswa, guru, dan sekolah, serta untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penggunaan teknologi untuk kegiatan evaluasi proses pembelajaran merupakan hal yang akan memudahkan banyak guru. Adapun kemudahan yang akan didapatkan adalah sebagai berikut: 1) Bentuk evaluasi yang beragam dan bervariasi, maksudnya adalah jika menggunakan teknologi yang ada sekarang membuat penilaian eveluasi dalam berbagai aspek akan menjadi sesuatu yang mudah. 2) Efisiensi waktu, maksudnya adalah Proses pembuatan soal, pengumpulan jawaban, dan penilaian dapat dilakukan secara otomatis, sehingga menghemat waktu guru. 3) Analisis data yang lebih mendalam, maksudnya adalah teknologi memungkinkan analisis data yang lebih cepat dan akurat. Guru dapat mengidentifikasi pola belajar siswa, kekuatan dan kelemahan mereka, serta area yang perlu diperbaiki. 4) Umpan balik yang lebih cepat, maksudnya adalah siswa dapat langsung mendapatkan umpan balik setelah menyelesaikan tugas atau kuis, sehingga mereka dapat segera memperbaiki kesalahan. 5) Personalisasi pembelajaran, maksudnya adalah guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa menggunakan teknologi. Demikianlah beberapa kemudahan yang akan didapat saat jika bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar (Anwar et al., 2021).
Dengan adanya evaluasi, siswa dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi di mana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, yang akan memotivasi siswa agar dapat lebih meningkatkan prestasi. Jika ada kondisi dimana hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar. Namun hal tersebut membutuhkan motivasi positif serta semangat dari guru/pengajar agar peserta didik tidak putus asa (Idrus L, n.d.).
- Tantangan Apa Saja yang dihadapi Selama Kegiatan Supervisi dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Tantangan dalam supervisi pendidikan merupakan hambatan dalam mengintegrasikan pengetahuan supervisor ke dalam pengawasan dalam proses yang membantu untuk mendorong pertumbuhan professional guru. Tantangan yang dihadapi oleh supervisor dan guru pada penggunaan teknologi dalam supervisi Pendidikan adalah: pertama, kesenjangan teknologi dan akses internet. Ketersediaan teknologi dan akses masih menjadi isu utama, sebagaimana ditemukan oleh (Subroto et al., 2023) bahwa hanya 42% sekolah dan universitas yang memiliki akses internet berkecepatan tinggi, sementara mayoritas lainnya menggunakan koneksi internet lambat atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali. Kesenjangan ini terutama dirasakan di daerah pedesaan atau komunitas kurang mampu, yang sering kali tidak memiliki akses terhadap internet, dibandingkan dengan daerah perkotaan atau institusi Pendidikan yang lebih mapan.
Kedua, perubahan teknologi yang cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat tentu sangat berpengaruh dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir telah terjadi pergeseran pembangunan kearah digitalisasi yang cirinya menurut kemendikbud adalah tersedianya informasi dimana saja dan kapan saja, serta adanya komputerisasi, otomatisasi, dan komunikasi dari mana saja (Ngongo et al., 2019)
Ketiga, pemilihan teknologi yang tepat. Perkembangan teknologi menawarkan berbagai alat yang dapat digunakan dalam supervise Pendidikan, seperti Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp, Google Formulir, Email, dan Skype. Namun, tantangan muncul dalam memilih dan mengimplementasikan teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan supervise, serta membiasakan para guru untuk menggunakan secara efektif.
Keempat, keterampilan pengajaran berbasis teknologi. Guru diharapkan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran, termasuk dalam merancang bahan ajar yang menarik dan efektif. Kemampuan ini sangat penting untuk memastikan teknologi benar-benar memberikan dampak positif terhadap Pendidikan.
Dalam menghadapi tantangan ini membutuhkan Kerjasama dan sinergi antara supervisior, Lembaga Pendidikan, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. Kolaborasi yang solid dapat mendorong optimalisasi teknologi dalam supervise Pendidikan dan meningkatkan kualitas Pendidikan secara keseluruhan.
- Solusi Optimalisasi Penggunaan Teknologi dalam Supervisi Sekolah Dasar
Dalam dunia pendidikan modern, penerapan teknologi dalam supervisi sekolah dasar menjadi langkah krusial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam supervisi membantu supervisor mengawasi kegiatan pengajaran dengan lebih efisien dan terukur. Salah satu solusi utama adalah penggunaan platform digital seperti Learning Management Systems (LMS). LMS, seperti Google Classroom dan Microsoft Teams, memudahkan pengawasan terhadap aktivitas pembelajaran, termasuk kehadiran siswa, penugasan, dan evaluasi yang dapat dipantau secara real-time. Hal ini membuat supervisi lebih fleksibel, memungkinkan pengawasan jarak jauh dan pelaksanaan pembelajaran daring jika dibutuhkan (Mahlopi, 2022).
Namun, efektivitas penggunaan teknologi bergantung pada kesiapan guru dan supervisor dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu, pelatihan teknologi bagi para pendidik menjadi sangat penting. Pelatihan rutin membantu meningkatkan kompetensi dalam penggunaan perangkat lunak dan aplikasi pendukung supervisi. pelatihan teknologi yang diberikan kepada guru dan supervisor tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan perangkat teknologi (seperti cara mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi pendukung). Pelatihan tersebut juga dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka saat menerapkan teknologi tersebut dalam kegiatan supervisi dan pengajaran sehari-hari. Guru dan supervisor yang terampil dalam teknologi akan lebih efektif dalam mengelola dan memantau pembelajaran, yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan.
Pengumpulan data berbasis teknologi juga memainkan peran penting dalam proses supervisi. Melalui aplikasi seperti EMIS (Education Management Information System), supervisor dapat mengumpulkan data performa siswa dan guru secara otomatis dan real-time. Pengumpulan data yang terstruktur ini memungkinkan supervisor memberikan umpan balik yang lebih spesifik dan cepat, memudahkan identifikasi kekuatan serta area perbaikan dalam pengajaran (Firmansyah & Dwi Cahyani, 2024). Pentingnya infrastruktur yang memadai tidak dapat diabaikan. Sekolah harus memastikan ketersediaan akses internet yang stabil dan perangkat keras yang memadai, seperti laptop dan proyektor. Dengan infrastruktur yang mendukung, guru dan supervisor dapat menjalankan tugas mereka tanpa terganggu masalah teknis. Dalam hal ini, kolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta dapat membantu memenuhi kebutuhan teknologi di sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan sumber daya.
Kolaborasi digital juga menjadi aspek penting dalam optimalisasi supervisi. Teknologi memungkinkan kolaborasi yang lebih mudah antara supervisor dan guru melalui platform seperti Google Drive dan Trello. Platform ini membantu dalam berbagi dokumen, mengatur jadwal pertemuan, dan membahas strategi peningkatan pembelajaran. Interaksi semacam ini memperkuat jaringan pendidik, memungkinkan mereka berbagi praktik terbaik dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan pengajaran (Rahman, Hasibuan, Fadel, & Lubis, 2024). Selain itu, evaluasi berbasis teknologi membantu supervisor menilai efektivitas metode pengajaran dan hasil belajar siswa. Dengan bantuan perangkat lunak analisis data, supervisor dapat memperoleh wawasan yang mendalam tentang kinerja guru dan pencapaian siswa. Informasi ini sangat penting untuk menyusun program pelatihan tambahan dan penyesuaian strategi pembelajaran yang relevan (Maritim, 2024).
Tentu saja, implementasi teknologi dalam supervisi tidak bebas dari tantangan. Keterbatasan keterampilan teknologi di kalangan guru masih menjadi kendala utama. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah menyediakan pelatihan intensif dan pendampingan secara berkala. Selain itu, keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah terpencil, bisa diatasi melalui kerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan akses teknologi. Resistensi terhadap perubahan juga dapat muncul, terutama ketika guru merasa belum memahami sepenuhnya manfaat teknologi. Untuk mengatasi ini, supervisor dapat menunjukkan contoh keberhasilan penggunaan teknologi dalam supervisi untuk meyakinkan guru tentang manfaatnya (Bestari, Awam, Sucipto, Marsidin, & Rifma, 2023). Secara totalitas, penerapan teknologi dalam supervisi sekolah dasar bisa berpotensi mengembangkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pengajaran. Dengan pelatihan yang memadai, infrastruktur yang mendukung, dan kolaborasi digital yang kuat, teknologi menjadi alat penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang adaptif serta efektif di era digital (Rosyida, Ramadhan, Arfan, & Muin, 2024).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh bagi pendidikan khususnya supervisi pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan. Adapun dokumen penting yang berisi target untuk mencapai standar kompetensi guru, termasuk kemampuan merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran berkualitas dengan memanfaatkan TIK, serta menggunakan berbagai media, metode, dan model pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa harus dibuat dan diarahkan sendiri oleh kepala sekolah. Lalu dalam pelaksanaannya kendala dan tantang pasti akan dialami baik dalam pengaplikasian teknologi, objek yang evaluasi, maupun pihak yang mengatur dan mengawasi berjalannya kegiatan supervisi tersebut. Jadi ada beberapa solusi yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan dan penerapan teknologi yakni dengan memberikan pelatihan teknologi bagi para pendidik agar dapat meningkatkan kompetensi dalam penggunaan perangkat lunak dan aplikasi pendukung supervisi. Hal ini dilakukan agar pendidik yang terkait memiliki bekal dan kesiapan saat akan melaksanakan kegiatan supervisi yakni pihak yang dinilai maupun dari pihak yang menilai.
REFERENSI
Anwar, K., Kunci, K., & Evaluasi, : (2021). URGENSI EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Vol. 17, Issue 1).
Bestari, P., Awam, R., Sucipto, E., Marsidin, S., & Rifma, R. (2023). Peran Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 5(2), 133–140. https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v5i2.4016
Firmansyah, D., & Dwi Cahyani, R. (2024). PT. Media Akademik Publisher PERAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL. Jma), 2(6), 3031–5220.
Fauzi, F., Sudirman, S., & Fahruddin, F. (2022). Pelaksanaan Supervisi Akademik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). (JPAP) Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan), 6(1), 10–16. https://doi.org/10.29303/jpap.v6i1.495
Husain, F., Ginanjar, M. H., & ... (2023). Implementasi Manajemen Supervisi Berbasis It Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Di Smk Tunas Bangsa Depok Center …. … Islam: Jurnal …, 113–126.
Idrus L. (n.d.). EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
Magdalena, I., Hidayati, N., Dewi, R. H., Septiara, S. W., & Maulida, Z. (2023). Pentingnya Evaluasi dalam Proses Pembelajaran dan Akibat Memanipulasinya. MASALIQ, 3(5), 810–823. https://doi.org/10.58578/masaliq.v3i5.1379
Mahlopi. (2022). Supervisi Pendidikan Era Teknologi 5.0. Adiba: Journal of Education, 2 No.1(2808–4721), 133–141.
Maritim, E. (2024). Strategi Mengatasi Tantangan Dalam Pelaksanaan Supervisi Pendidikan. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 1(July), 204–209. Retrieved from https://ojs.daarulhuda.or.id/index.php/Socius/article/view/592%0Ahttps://ojs.daarulhuda.or.id/index.php/Socius/article/download/592/614
Ngongo, V. L., Hidayat, T., & Wiyanto, W. (2019). PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/3093
Setiyadi, B. (2023). Pemanfaatan dan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Menunjang Proses Pembelajaran (Vol. 3, Issue 1).
Subroto, D. E., Supriandi, S., Wirawan, R., & Rukmana, A. Y. (2023). Implementasi Teknologi dalam Pembelajaran di Era Digital: Tantangan dan Peluang bagi Dunia Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan West Science, 1(07), Article 07. https://doi.org/10.58812/jpdws.v1i07.542
Zain Sarnoto, A., Hidayat, R., Hakim, L., Alhan, K., Dian Sari, W., Jagakarsa, T., Studi Ekonomi Islam, P., Tiara, S., Studi Pendidikan Islam, P., Fatahillah Serpong Tangerang Selatan, S., & Studi Pendidikan Agama Islam, P. (n.d.). Analisis Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran dan Dampaknya terhadap Hasil Belajar. Journal on Education, 06(01).
Illun Muallifah (Dosen Pengampu Pendidikan Guru Madrasah Ibtida'iyah UIN Sunan Ampel Surabaya), Afiyatul Fitriyah, Dwi Rahmah Aulia, Ermaya Afifah Zulfa Arifin, Laili Farichatus Sholihah, Mahasiswa Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtida'iyah UIN Sunan Ampel Surabaya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI