Suatu malam, setelah bertengkar dan Bakuh keluar, Bulik merangkak ke sudut penghiburannya. Sembari mengusap ujung mulut yang berdarah, Bulik memutar lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna". Kali ini tak ada tulisan. Hanya air mata mengaliri lembah wajah sewaktu Ebiet mengumandangkan bait-bait lagunya yang mengharubirukan.
Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Â
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
Apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu, menangislah demi anakmu
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!