Setelah satu tahun ia magang, Alei dipromosikan menjadi seorang staf di perusahaan tersebut. Ia menandatangani kontrak dimana ia diharuskan untuk bekerja selama 5 tahun di perusahaan tersebut. Gaji yang ditawarkan pun terbilang sangat besar bila dibandingkan di negara X. Akhirnya Alei pun bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Alei juga bisa membiayai kedua orang tuanya dan membiayai kuliah adiknya sampai lulus.
Alei mendapatkan banyak ilmu di perusahaan itu. Setelah 6 tahun di negara Y, Alei memutuskan kembali ke negaranya yaitu negara X. Dengan mengumpulkan penghasilan yang ia miliki saat bekerja disana, ia membuka sebuah bisnis digital. Bisnis digital yang dimiliki Alei pun berkembang dengan pesat dan sudah memiliki beberapa cabang di negara X. Alei merasa sangat bersyukur, dimana ketika ia sudah sedikit harapan untuk bekerja di negaranya, Tuhan membuka rezeki untuknya di negara lain. Alei juga banyak diundang menjadi motivator dimana ia memacu semangat para pemuda yang putus harapannya menjadi pegawai negara, dimana peluang bekerja sukses tidak melulu harus menjadi seorang pegawai negara.
Kisah fiktif Alei ini memberikan pesan kepada kita, terkadang harapan kita bekerja di suatu bidang tidak bisa tercapai. Di Negara kita, banyak yang bercita-cita menjadi pegawai di bidang pemerintahan. Namun terkadang kita telah berusaha semaksimal mungkin dan menjalani banyak kursus, rezeki menjadi pegawai di pemerintahan belum tercapai. Atau bila kita lulusan pendidikan di suatu bidang, namun pekerjaan yang didapatkan malah di bidang lain. Mari kita berusaha semaksimal mungkin meningkatkan skill yang dimiliki dan relasi yang seluas-luasnya. Ada teman kita yang sudah sukses di usia dini, namun dia tidak bisa menikmati kesuksesannya karena diberikan ujian oleh Tuhan. Karena kita tidak tertinggal dengan kesuksesan orang lain, kita tepat waktu di garis perjalanan hidup yang diberikan Tuhan. Serta carilah relasi seluas-luasnya, karena kita tidak tahu teman mana yang akan memberikan batu loncatan rezeki kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H