Mohon tunggu...
afifatul inayah
afifatul inayah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

the another list can be upgrade

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Museum Prasasti yang Dulunya Kuburan

28 Juni 2019   09:40 Diperbarui: 28 Juni 2019   10:19 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Museum memang tempat peninggalan bersejarah yang sudah ada sejak dulu berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan juga melestarikan warisan kebudayaan. Di Indonesia sudah banyak tersebar museum-museum bersejarah yang pastinya memiliki cerita di dalamnya. 

Di Jakarta ada satu dari sekian museum peninggalan Belanda yang wajib di kunjungi nama museumnya adalah Museum Prasasti atau bisa disebut Taman Prasasti. Museum ini berlokasi di Jakarta Pusat. Waktu operasionalnya yaitu Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB. 

Masuk ke dalam museum hanya 5000 rupiah saja. untuk bisa sampai ke museum ini pengunjung bisa memesan ojek online atau berjalan kaki dari halte busway monas. 

Bisa juga dengan menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi. Untuk menggunakan transjakarta hanya sampai halte monas saja karena lokasi museum tidak terjangkau oleh bus transjakarta.

Taman Prasasti ini dulunya adalah pemakaman. Pemakaman ini menjadi pemakaman yang precious karena banyak sekali pejabat pemerintah, pelaku sejarah, selebritis di masanya, tokoh militer yang di makam kan disini. 

Taman Prasasti ini awalnya pemakaman Belanda yang  di bangun pada tahun 1795 yang merupakan pemakaman umum modern pertama di dunia dan pemakaman ini mempunyai lahan yang cukup luas sekitar 5,5 hektar yang namanya pada saat itu adalah kebon jahe kober atau orang belanda menyebutnya  car of ran.  

Pemakaman ini mulai di pugar oleh gurbernur Alex Sadhikin pada tahun 1975 jadi luas awal yang 5,5 hektar pun di perkecil menjadi 1,5 hektar dan pada akhirnya setelah di perkecil semua jenazah di tempat ini di pugar lalu sebagian jenazah di kembalikan lagi ke belanda sebagian lagi di bawa ke tanah kusir dan menteng pulo untuk di massal di sana dan setelah pengangkatan jenazah selesai dan setelah itu  di resmikan menjadi museum pada tanggal 9 juli 1977.

Museum Prasasti ini pertama kali di Jakarta namun setelah di perkecil luas tanahnya kemudian makam nya di pindahkan ke 27 provinsi. Jika dilihat dari depan museum bangunan ini tak begitu luas dan tinggi. 

Ketika masuk ke dalam kita sudah di suguhi dengan pemandangan taman makam yang luas serta tanaman pohon rindang di sekelilingnya. Museum ini adalah museum terbuka yang menampilkan koleksi di luar ruangan. Banyak patung-patung putih yang banyak di letakkan di sekitaran makam.

"beda dengan museum-museum lain yang pasti gambaran museumnya adalah bangunan besar yang di dalamnya berisikan barang-barang antik sedangkan kita adalah berupa taman yang koleksi kita tersebar di ruangan terbuka jadi kalo masuk museum ini ya siap kalo panas yaa kepanasan kalo hujan yaa minggir seperti itu" ujar Eko Wahyudi.

Selain belajar sejarah di tempat ini museum prasasti juga menawarkan spot-spot untuk fotografer karena belakangan ini banyak orang pemakai sosial media seperti facebook, twitter, instagram yang mana mereka selalu upload foto-foto terbaik mereka jadi tempat ini menjadi salah satu tempat favorit juga untuk kegiatan pemotretan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun