Secara keseluruhan arsitektur yang ada di klenteng Hok An Kiong masih mengikuti pakem bangunan seperti yang ada di Tiongkok, namun ada pula yang sudah mengalami perubahan disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.Â
FESTIVAL KUE BULAN
    Di klenteng sukaloka, Dewi Ma Zu atau biasa disebut Mak Co dianggap sebagai Dewi utama dikarenakan dianggap melindungi para saudagar-saudagar yang dulunya menyebrangi lautan. Namun seperti yang kita ketahui dimana Klenteng Sukaloka ini memiliki 22 Dewa Dewi salah satunya yaitu Dewa Fude Zhengshen. Keberadaannya dihormati oleh masyarakat, begitu pula di Klenteng Sukaloka.
    Setiap pertengahan musim gugur akan dirayakan festival kue bulan, dimana festival ini bertujuan sebagai ucapan rasa syukur dan terimakasih atas segala rahmat yang diberikan selama satu tahun penuh kepada Tian dan Dewa Fude Zhengshen.Â
Selain sembahyang, ada pula prosesi makan bersama dan kumpul bersama keluarga. Untuk saudara yang jauh biasanya akan kembali pulang dan bertemu dengan keluarga lain agar lebih tercipta kondisi yang harmonis.
    Kue bulan merupakan makanan wajib dalam festival ini, semua akan berkumpul memakannya sambil memandangi bulan yang bersinar terang. Dalam keyakinan masyarakat Tionghoa, kue bulan dianggap mempresentasikan  mengenai kisah Hou Yi dan Chang E.Â
Selain itu ada sejarah yang mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa ingin membalas dendam kepada bangsa Mongol, tepatnya pada tanggal 15 bukan 8 penanggalan imlek. Terlepas dari benar atau tidaknya kisah dan peristiwa yang disampaikan tersebut kita tetap harus menghargai keyakinan dan perbedaan.Â
    Di Klenteng Sukaloka sendiri, festival kue bulan diselenggarakan secara sederhana dengan kegiatan sembahyang, makan bersama dengan pengurus klenteng maupun umat, menikmati kue bulan, serta mengadakan acara lelang. Sembahyang bagi aliran Khonghucu diperuntukkan bagi Dewa Fude Zhengshen, Tian, dan Nabi Khonghucu.Â
Sedangkan bagi aliran Taoisme dipimpin oleh dua orang Daozang wanita dan diperuntukkan kepada Tian. Festival kue bulan memiliki makna kebersamaan serta kekeluargaan yang begitu kuat, menjadikan hubungan kekeluargaan menjadi lebih akrab.
KONTRIBUSI KLENTENG HOK AN KIONG BAGI MASYARAKAT SEKITAR
       Klenteng Hok An Kiong di Surabaya memiliki kontribusi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Salah satu kontribusinya ialah sebagai tempat ibadah bagi umat Tri Dharma (Agama Tao, Konghucu, dan Buddha). Klenteng ini juga menjadi simbol keberagaman agama dan budaya Tionghoa di Surabaya, serta menjadi tempat untuk mempersembahkan pujaan kepada Dewi Mahcoh Po dan Dewa Kwan Kong.