Selain faktor internal, faktor eksternal juga meliputi konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel. Kedatangan dan berdirinya negara Israel menyebabkan kekhawatiran kepada kawasan. Negara-negara Arab terancam dengan hadirnya Israel di Timur Tengah karena mengganggu peta geopolitik di kawasan.Â
Akibatnya, pecahlah perang antara negara-negara Arab dengan Israel pada 1948-1949, 1967, dan 1973. Peperangan negara-negara Arab dan Israel dapat dikatakan sebagai kekalahan negara-negara Arab dan kemenangan Israel. Keberadaan Israel juga didukung oleh AS yang memiliki berbagai kepentingan di Timur Tengah.Â
Pada era kontemporer ini, negara-negara Arab berbanding terbalik dengan sebelumnya yang mana lebih diuntungkan dengan hadirnya Israel untuk membantu melawan dominasi Iran.
Melihat kondisi konflik Palestina-Israel yang melibatkan banyak pihak, menjadikan konflik ini rumit untuk diselesaikan. Menurut Deutsch, konflik terjadi atas kepentingan kedua kelompok yang saling bertentangan. Untuk itu, harus ditelaah kembali mengenai kepentingan masing-masing kelompok.Â
Permasalahan pihak Palestina adalah terletak pada HAMAS yang tidak ingin berkompromi dengan Israel dan bertujuan untuk menguir kependudukan Yahudi dari tanah Palestina. Sedangkan, kepentingan Israel adalah untuk tetap mendirikan negara Yahudi. (Deutsch,2000)
Dalam membahas konflik ini, tidak hanya melibatkan antara Palestina dan Israel, melainkan geopolitik kawasan dan bahkan internasional. AS menyadari betapa pentingnya Israel dalam perpolitikan di Timur Tengah. Oleh karena itu, AS selalu mendukung Israel di kancah internasional. Jika Israel jatuh ke rakyat Palestina, tentu yang dirugikan adalah AS yang kehilangan kekuatan di Timur Tengah.Â
Sebaliknya, Iran sangat mendukung Palestina karena diketahui bahwa hubungan Republik Islam Iran tidaklah baik dan akan menjadi berbahaya jika AS berhasil menguasai Palestina seutuhnya.
Di tambah lagi seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Iraq yang dilemma akan keberadaan Israel. Di satu sisi memiliki perbedaan ideologi dan historis, di sisi lain diuntungkan untuk melawan dominasi Iran.
Sebelum berbicara jauh mengenai resolusi konflik antara Palestina-Israel, perlu memahami peta konflik dan akar permasalahan yang ada. Resolusi Palestina-Israel merupakan konflik yang rumit karena melibatkan banyak pihak.Â
Dalam memandang konflik ini perlu dilihar dari dua faktor yang mempengaruhi, yaitu internal dan eksternal. Internal Palestina sendiri juga dikatakan rumit karena melibatkan beberapa aktor, seperti HAMAS, FATAH, dan PLO (Palestine Liberation Organization) yang memiliki kepentingan politik yang berbeda. (Guariino,2009)
DAFTAR PUSTAKA