Mohon tunggu...
Afif HidayatunNihayah
Afif HidayatunNihayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragam Perilaku Akhlak

8 Desember 2023   20:30 Diperbarui: 8 Desember 2023   20:37 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian Akhlak pribadi 

Menurut terminologi, kata akhlak berasal dari kata akhlaqa, bentuk jamak dari mufrad khuluq yang berarti “budi pekerti”,sedangkan menurut terminologi kata “budi pekerti”, adalah apa yang ada pada diri manusia, dikaitkan dengan kesadaran yang di dorong oleh pemikiran. Budi disebut juga karakter. Pekerti adalah apa yang kita lihat pada diri seseorang yang didorong oleh emosi hati yang disebut perilaku. Dengan demikian, budi pekerti adalah sintesis dari akal dan emosi yang diungkapkan dalam niat dan perilaku manusia.

Allah menciptakan manusia dengan memiliki kewajiban kepada dirinya sendiri.Tetapi bukan karena kewajibannya manusia bisa meninggalkan kewajiban kepada Allah. Karena sudah menjadi tugas pertama manusia untuk mengimani Allah dan yakin Allah bahwa itu satu. Hal inilah yang menjadi dasar dalam mengimani Allah.Manusia memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi untuk melaksanakan haknya. Dalam tanggung jawab ini manusia dilatih untuk menjadi seseorang yang baik. Ada dua komponen, fisik (tubuh) dan mental (jiwa). 

Pada masa ini manusia diberikan akal untuk pembeda dengan manusia lainnya. Setiap manusia memiliki hak, dan setiap manusia juga memiliki tanggung jawab yang wajib dipenuhi untuk melakukan haknya masing-masing. Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri merupakan perilaku seseorang kepada dirinya sendiri baik itu secara fisik atau mental. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita dan kita jugak tidak boleh memaksa diri kita untuk berbuat sesuatu apalagi itu membahayakan diri kita.

Apaun hal yang mengancam tubuh maupun psikologis. Misalnya, kita mengerjakan hal-hal yang dapat menyebabkan tubuh kita berpenyakit. Contoh: begadang dapat melemahkan system kekebalan tubuh, merokok dapat merusak paru-paru, dan pengguna obat-obatan terlarang serta alcohol dapat membahayakan jantung dan otak. Maka dari itu kita harus menjaga sikap dan perilaku terhadap tubuh kita. Selain itu, sesuatu yang dapat merugikan kita bisa merusak psikologi. Misalnya saja iri hati, syirik, ingkar janji, dan sebagainya. 

Semua itu merugikan jiwa kita, inilah penyakit hati yang harus dihindari. Untuk menghindari hal diatas, kita perlu tau dan kenal banyaknya penyakit hati yang dapat mengubah hati kita baik dari kebaikan dan iman menjadi kejahatan atau kekafiran. Sebagimana sudah dinyatakan, diantara penyakit hati adalah iri hati, syirik, dan ingkar janji. Dan kita harus mengenal penyakit hati tersebut. 

1) Ada beberapa Akhlak Pribadi Seorang Muslim. Berakhlak terhadap jasmani

1. Membiasakan hidup bersih Iman yang kuat ketika kita bisa menjaga kebersihan. Seorang muslim yang baik ketika dia bisa menjaga kebersihan baik itu badan atau pakaiannya. Bukan cuma menjaga kebersihan secara penampilan kita harus bisa menjaga kebersihan ketika beribadah juga.

2. Menjaga kehalalan makanan dan minumannya Makan merupakan kebutuhan pokok bagi tubuh manusia, sebab ketika manusia tidak makan energi yang dia punya menjadi sedikit atau lemah. Allah SWT telah memberikan makanan dan minuman yang diperintahkan untuk dimakan dan diminum sesuai dengan syarat kehalalan dalam islam yaitu tidak berlebihan dalam makan, sebaiknya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk udara.

3. Menjaga kesehatan Menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap muslim dan juga suatu ibadah dan melaksanakan amanah dari Allah SWT. Riyadh dalam berolahraga sangat penting untuk terjaganya kesehatan tubuh kita karena ketika tubuh kita sehat kita tidak enggan dalam melakukan ibadah dan ketika tubuh kita tidak sehat maka bermalas-malasan dalam melakukan ibadah. Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah SWT dari pada mukmin yang lemah.

4. Menutup aurat Manusia mempunyai akal, kehormatan atau rasa malu sehingga menjadi kewajiban sebagai manusia untuk menutupi tubuhnya (aurat). Dari segi alami yah, tubuh manusia butuh untuk ditutupi dari bahaya alam misal dari angin ketika badan kita tidak ditutupi maka kita akan kedinginan, badan yang tidak ditutupi dari panas akan menyebabkan pengelepuhan atas sinar matahari juga kepanasan dan lain sebagainya. Karena itu Allah SWT menganjurkan manusia untuk menutupi badannya dari bahan alami yang dibuat oleh manusia.

b. Berakhlak terhadap akal 

1. Menuntut ilmu itu, dan sekaligus bentuk akhlak dan syukur terhadap nikmat akal yang Allah berikan kepada manusia. Seorang muslim yang baik akan menambah wawasan ilmunya untuk mengarahkan dirinya ke jalan yang baik. Seorang mukmin yang baik pula tidak hanya niat mencari ilmu sebagai kewajiban namun, jika selesai kewajibannya dia berhenti mencari ilmu. Tetapi dia senantiasa menambah ilmunya walaupun usinya telah menggerogotinya. Mencari ilmu pengetahuan juga tidak batasan baik pendidikan akademis formal saja melainkan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan bersama siapa saja.

2. Mengajarkan ilmu pada orang lain Termasuk akhlak seorang muslim adalah menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Karena sudah jelas dalam al-qur’an perintah Allah SWT terhadap kita untuk menyampaikan ilmu yang kita punya dan kita juga diperintahkan untuk bertanya kepada orang yang lebih berilmu atau pengetahuan.

c. Berakhlak terhadap jiwa. 

1. Bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa besar Menyesali perbuatan yang dilarang oleh allah dan kembali kepada jalan Allah Swt, dan juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.Adapun dosa besar seperti: syirik, kufur nikmat, nifaq, ridah, fasik, berzina dan menuduh orang berzina, membunuh, dan sebagainya.

2. Muraqabah Muraqabah adalah seseorang muslim yang sadar bahwa dirinya diawasi oleh Allah SWT. Sehingga dia sadar bahwa dirinya dalam pengawasan dan kesempurnaan Allah terasa dekatnya dia terhadap allah, bahagianya dia bisa dekat dengan allah, menerima kehadiran Alah dan menolak segala sesuatu selain dia.

3. Ber Muhasabah Adalah meluangkan waktunya untuk menghitung-hitung amalnya. Jika ada kekurangan atau kewajiban yang belum terpenuhi dia akan menghukum dirinya dengan memperbaiki diri. Jika bisa di qadha’ maka mengqadaha’nya jika ternyata ada sesuatu yang dilarang, mohon ampunan, bertaubat dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Muhasabah ini termasuk cara untuk memperbaiki diri, membangun, menyucikan dan membersihkannya.

2) Cara Memelihara Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Cara memelihara akhlak terhadap diri sendiri antara lain:

a. Sabar, mengendalikan diri dari sikap keegoisan serta lapang dada terhadap sesuatu yang kita hadapi.

b. Syukur artinya menerima serta menggunakan sesuatu yang telah diberikan oleh Allah.

c. Shiddiq artinya jujur atau benar, seorang muslim diharuskan menjaga perkataan perbuatannya dalam keadaan baik. Kita dituntut untuk berkata jujur artinya menyatakan sesuatu sesuai kebenarannya. 

d. Iffah, menjaga kesucian diri atau keutamaan yang dimiliki manusia ketika seseorang itu mampu mengendalikan syahwatnya.

e. Pemaaf, Allah saja maha pemaaf maka kita sebagai hambanya harus bisa menjadi seseorang yang pemaaf walaupun tidak mudah untuk menjadi orang pemaaf, menjadi pemaaf tanpa orang meminta maaf itu sikap yang terpuji.

3) Manfaat Akhlak Terhadap diri sendiri. 

a.)Berakhlak terhadap tubuh 

1. Terhindar dari penyakit karna sering menjaga kebersihan

2. Tubuh sehat dan bugar

3. Badan berasa kuat dan tidak mudah lelah.

b.) Berakhlak terhadap akal 

1. Mendapatkan banyak ilmu

2. Mampu memberikan pengetahuan kepada orang lain

3. Membantu orang lain 

4. Mendapat pahala dari Allah 

c. Berakhlak terhadap jiwa

 1. Selalu dalam lindungan Allah swt 

2. Jauh dari perbuatan buruk atau perbuatan yang dilarang Allah Swt 3. Selalu ingat Allah SWT.

B. Pengertian Akhlak Dalam Berkeluarga 

Akhlak adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan, kerena perbuatan manusia merupakan fokus utama kehidupan dalam ajaran islam. Tujuan agama membimbing perbuatan dan sikap manusia sudah sesuai kodratnya.Akhlak dalam islam bukanlah moral yang harus ada kondisi dan keadaannya, melainkan akhlak yang benar yang bernilai mutlak. Nilai-nilai baik dan terpuji dan hina berlaku di segala zaman dan tempat dalam segala aspek kehidupan. Kejujuran terhadap non-muslim juga butuh seperti halnya kita jujur terhadap umat muslim lainnya. Keseimbangan sikap kita perlu ditegakkan, entah itu bagi diri kita sendiri ataupun keluarga kita.Dalam kehidupan manusia akhlak menjadi pacuan atau tonggak utama, oleh karena itu akhlak yang dibina mulai sejak dini membentuk seorang muslim sejati yang mampu menjalankan ajaran agama sebagai mana yang terkandung di al-qur’an dan hadist. 

Dalam akhlak terdapat tiga aspek yang menjadi dasar ajaran agama: iman, ibadah dan akhlak, kemudian akhlak dibagi menjadi banyak bagian: akhlak pribadi, akhlak keluarga, akhlak bermasyarakat dan akhlak bernegara.Islam mementingkan keluarga baik jasmani maupun rohani, sebab keluarga memberi pengaruh besar dan berperan dalam pembentukan social masyarakat. Untuk mengembangkan potensi dan kepercayaan diri anak, keutuhan keluarga sangatlah penting. Dengan demikian, orang tua bisa membantu anaknya dalam memperoleh nilainilai moral yang terlaksana dengan baik, sehingga terbentuknya keluarga harmonis melahirkan masyarakat harmonis juga, keselarasan antara landasan dan tujuan akhir akan tercipta.

Untuk menjadikan keluarga yang harmonis sikap atau akhlak anggota keluarga antara lain:

1. Tanggung jawab Di dalam keluarga harus tertanam sikap tanggung jawab, sebab ketika adanya rasa tanggung jawab setiap anggota keluarga maka tercipta kedamaian dan kebahagian. Kepemimpinan dalam rumah tangga juga perlu tanggung jawab, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. (HR Bukhari dan Muslim)

2. Kerjasama Kerjasama dalam keluarga sangat dibutuhkan untuk kepentingan seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, dalam keluarga tidak berhasil tanpa adanya dukungan semua pihak keluarga baik suami, istri, dan anak untuk bekerjasama, kerena kokohnya keluarga itu akan menjadi kokohnya bangsa. Kerjasama dalam keluarga antara peran suami dan istri tidak dipungkiri sebab seorang istri akan ketergantungan kepada suami.

3. Kasih sayang Kasih sayang adalah dasar utama untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia. Walaupun terkadang orang tua merasa benci terhadap anaknya ketika anaknya bandel, nakal, sulit dinasehati bahkan berbuat memalukan terhadap keluarganya, tetapi ayah dan ibu lebih besar rasa kasih sayangnya dari pada rasa kebenciannya.

4. Disiplin Disiplin dalam keluarga merupakan pondasi untuk keberhasilan dan keharmonisan keluarga. Setiap keluarga ada peraturan yang harus ditaati semua anggota keluarga, aturan harus dimiliki tujuan dalam jangka panjang, bukan kebaikan dalam jangka pendek, dan orang tua (ayah dan ibu) yang seharusnya disiplin dan menyadari pentingnya memberi contoh teladan atas aturan tersebut.

Keluarga terbentuk dalam pernikahan dua insan yang mengandung makna yang sangat dalam, yaitu akad adanya ijab qabul (penyerahan dan penerimaan) yang disaksikan oleh para saksi yang terpercaya. Didalam pernikahan ini ada seorang perempuan dan laki-laki, seorang laki-laki menjadi pelindung perempuan. Kemudian masyarakat diberitahu bahwa telah ada sebuah keluarga baru yang menjadi komunitas orang-orang sekitarnya. Didalam pernikahan harus didasari oleh cinta, kasih sayang, keikhlasan, dan ibadah yang akan menumbuhkan saling pengertian, kepuasan, saling melengkapi. Oleh karena itu seorang suami atau istri harus menjaga cinta dan kasih sayangnya agar pernikahannya bahagian dan harmonis.

a) Akhlak Kepada Suami Atau Istri 

Pernikahan merupakan mekanisme yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, sekaligus merupakan mekanisme yang menunjukkan kesempurnaan dan martabat manusia. Ikatan pernikahan ini membentuk suatu keluarga dimana laki-laki (suami) dan perempuan (istri) saling mencintai dengan tulus dan terhormat hingga melahirkan anak yang baik. Keluarga yang hanya mungkin terjadi jika hubungan pernikahan dilandasi oleh nilai-nilai moral dan norma agama.seorang laki-laki dan perempuan yang berperan sebagai suami istri dapat mengarahkan perahu cinta keluarga yang penuh dengan warna, saling kerjasama, saling memahami, dan bertoleransi, membawa kedamaian, maka dalam perjalanan panjang ini mereka berdua bisa menikmati kedamaian, ketenangan, dan kebahagian dalam hidup.

Menurut Al Ghifari, pentingnya pentingnya akhlak dalam keluarga antara lain:

1. Kesetiaan Artinya dalam hidup berkeluarga kita harus setia sebab sudah menjadi prinsip bahwa seorang istri atau suami harus saling bergantung satu dengan yang lainnya dalam setiap keadaan apapun.

2. Keterbukaan Memiliki arti yang sangat dalam, ketika seseorang memutuskan untuk menikah maka apapun masalahnya dia harus saling terbuka dan tidak boleh ada rahasia, ketika ada masalah pun mereka harus selesaikan dengan cara yang baik dan wajar.

3. Saling percaya Kepercayaan dalam hubungan itu penting ketika timbul rasa posesif dan protektif yang berlebih maka membuat hubungan menjadi tidak sehat. Ketika kita percaya kepada pasangan kita makan hubungan ini menjadi lebih sehat dan tercipta rumah tangga yang harmonis.

4. Murah senyum dan penuh Keceriaan Ketika sikap istri yang penuh ceria dan murah senyum mampu membuat keluarga bahagia. Kebahagian dan senyuman istrinya bagaikan gunung yang berada ditengah perbukitan yang dikelilingi oleh sawah-sawah terlihat sangat sejuk, dan menyegarkan. Namun, sebagai wanita kita harus membatasi senyuman kepada lawan jenis aar tidak timbul fitnah. Oleh karena itu, perilaku yang baik tercipta suasana kehidupan yang tenang, harmonis dan kondusif.

b) Akhlak Orang Tua Kepada Anak 

Dalam hal ini orang tua diharuskan menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang terhadap anak-anaknya. Menjadi orang tua tugasnya untuk mendidik, membesarkannya, dan memperhatikannya untuk mencapai masa depan yang cerah. Orang tua harus mendoa’akan anaknya agar kelak anaknya bisa menjadi seseorang yang berguna di masa depan, orang tua juga harus lemah lembut dalam bersikap, karena hal inilah yang membantu dalam mencerdaskan ilahi dalam diri mereka.

Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah sebagai berikut:

a. Terima kehadiran anaknya sebagai titipan atau amanah dari Allah Swt

b. Mendidik anak dengan baik jangan mendidik anak dengan kekerasan

c. Berikan kasih sayang kepada anak

d. Bermurah hati kepada anak

e. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan baik itu kasih sayang ataupun harta

f. Mewaspadai hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pendidikan anak.

g. Tanamkan akhlak yang baik kepada anak

c) Akhlak Anak Terhadap Orang Tua 

Menjadi tugas seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya karena orang tua yang sudah melahirkan, mendidik, dan membesarkannya. Dalam ajaran syaria’at islam seorang anak tidak boleh penyinggung perasaan orang tuanya. Rasa bakti seorang anak kepada anaknya itu adalah hal wajar. Karena terdapat ikatan batin antara anak dan orang tua. Ibu yang mengandung anaknya selama sembilan bulan begitu pula sang ayah yang mencarai nafkah untuk anaknya, Belum lagi pengorbanan mereka dalam membesarkan anaknya, tetapi itu semua orang tau tidak meminta bayaran kepada anaknya. Nah, kita sebagai anak patut menghormati, sopan santun, atau menjaga akhlak kepada orang tua.

d) Bersikap Baik Kepada Saudara muslim memerintahkan untuk berbuat baik terhadap orang terdekat atau saudara setelah menunaikan tanggung jawab seseorang kepada Allah Swt dan orang tua. Hidup rukun dan damai tercipta ketika kita menjaga tali silaturahim kepada sanak saudara dan saing tolong menolong. Hubungan antara saudara saling berkesan ketika kita bisa saling menghargai dan bersikap baik.

C. Pengertian Akhlak bermasyarakat 

Akhlak terhadap masyarakat adalah sifat yang sudah tertanam dalam diri manusia, diungkapkan secara spontan tanpa terpikirkan terlebih dahulu dalam lingkungan ataupun kehidupan. Kita harus peduli terhadap orang yang kits cintai atau tetangga. Tetangga adalah orang yang selalu ada ketika kita membutuhkan bantuan. 

Didalam kehidupan bermasyarakat tidak jauh dari kata silaturahim. Orang-Orang yang baik seringkali senang untuk mengunjungi dan bersilaturahim, karena hal ini dapat mempererat tali silaturahim dalam tetangga. Diantaranya yaitu:

1. Bertamu Dan Menerima Tamu

 Didalam masyarakat bertamu dan menerima tamu merupakan hal yang sering kita jumpai. Sesekali kita yang dikunjungi saudara, sahabat, teman, dan lain waktu kita mengunjungi mereka. Agar kegiatan bertamu dan menerima tamu ini bisa mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tuntunan dalam islam cara kita bertamu dan menerima tamu:

a. Bertamu Ketika bertamu hendaklah kita meminta izin terlebih dahulu artinya kita harus mengetuk pintu terlebih dahulu sambil mengucapkan salam, meminta izin dilakukan dalam tiga kali ketukan.

• Pertama, memberikan tanda bahwa ada kedatangan tamu

• Kedua, mungkin rumah pemilik masih berantakan kita beri kesempatan untuk membereskan.

 • Ketiga, jika benar ada dirumah biasanya pemilik rumah bersiap untuk membukakan pintu. 

Ada juga etika ketika bertamu, yaitu:

• Kita dilarang mengintip jendela 

• Harus sopan dalam bertamu

• Harus tau kondisi pemilik rumah jangan berlama-lama

 • Tidak boleh merepotkan

b. Menerima tamu Menerima tamu 

itu hal yang dianjurkan oleh agama, menerima tamu tanpa membeda-bedakan status sosial adalah sifat terpuji. Mengaitkan sifat memuliakan tamu itu dengan keimanan terhadap Allah dan hari akhir. Kemuliaan seseorang adalah ketika dia memuliakan tamu dengan mengharap rida dari Allah dan menjamu dengan jamuan yang halal. Ketika jamuan itu haram maka mereka tidak akan mendapatkan pahala. 

2. Hubungan Baik Dengan Tetangga

 Tetangga adalah orang terdekat dengan kita. Dalam hal ini dekat bukan sedarah walaupun itu tidak seagama, artinya dekat disini adalah orang yang rumahnya berdekat dengan kita. Berbuat baik kepada tetangga adalah sifat terpuji ketika kita berbuat baik kepada tetangga maka aka nada balasan baik pula terhadap kita. 

Adab kita kepada tetangga antara lain: 

• Murah senyum ketika Bertemu Kita sebagai islam harus saling lemah lembut karena ketika kita lemah lembut kepada orang makan orang akan lemah lembut kepada kita. Senyuman itu adalah ibadah.

• Menjenguk ketika Sakit Mengunjungi orang atau kerabat yang sakit merupakan obat mujarab bagi yang sakit. Mereka senang ketika dijenguk karena masih ada yang prihatin kepada mereka peribahasa “ketika ketawa banyak, ketika sedih sedikit”. Artinya ketika dalam kesenangan banyak orang yang ingin bersamanya tetapi ketika dia bersedih atau dalam kesusahan banyak sedikit orang yang bersamanya.

 • Ta’ziah ketika mendapatkan musibahTa’ziah merupakan fardhu kifayah. Apabila ada orang meninggal hukum kita adalah fardhu kifayah yaitu mendo’akan, memandikan, mensholatkan, mengkafani, dan menguburkan.

 • Ta’awun (saling menolong)Kita sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong dan kita sebagai manusia membutuhkan pertolongan orang lain karena itu manusia tidak bisa hidup sendiri. Tolong menolong dalam islam sangat dianjurkan ketika itu dalam kebaikan oleh karena itu, tolong menolong dalam islam sangat dianjurkan. 

3. Berhubungan Baik Kepada Masyarakat Tidak hanya dengan tetangga atau kerabat kita juga harus berbuat baik, kepada masyarakat luas, baik dilingkungan sekolah, sosial, kerja dan lingkungan lainnya. Baik itu seagama ataupun tidak kita tetep berbuat baik.

4. Ukhuwah Islamiyah Dalam istilah islam ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan antara sesama muslim tanpa membeda-bedakan warna kulit, suku, ras, kewarganegaraan dan bangsa. Yang mengikat persaudaraan adalah keyakinan atau iman kepada Allah Swt.

D. Pengertian Akhlak Bernegara Sesungguhnya, akhlak merupakan nilai-nilai ideology yang sudah menjadi sikap mental yang bersumber dari jiwa, kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan dan perilaku yang teratur, wajar, dan refleksi. Oleh karena itu, jika nilai-nilai islam mencakup seluruh bidang kehidupan manusia, maka perintah berbuat baik juga mencakup seluruh bidang kehidupan manusia. 

Maka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemahaman tentang akhlak bernegara sangat diperlukan agar kita bisa “kebal”. Hingga kebohongan yang nantinya akan menguji keimanan kita dalam menunaikan kewajiban kita terhadap negara.

1. Musyawarah

Musyawarah sangat penting untuk menciptakan peraturan dalam masyarakat manapun. Setiap negara maju yang menginginkan keamanan, perdamaian, kebahagiaan, dan kesuksesan bagi rakyat selalu menganut prinsip musyawarah. Tidak mengherankan jika islam sangat menekankan landasan pembahasan ini. Islam menyebut salah satu surat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang ciri-ciri orang mukmin, antara lain kehidupannya berdasarkan musyawarah, bahkan segala perbuatannya diputuskan atas dasar pertimbangan di antara mereka. Yang menunjukkan pertimbangan penting adalah ayat tentang musyawarah yang terkait dengan kewajiban shalat dan menghindarkan perbuatan munkar. 

2. Akhlak pemimpin

 Seorang pemimpin dikatakan pemimpin yang baik ketika dia berhasil mencetak calon pemimpin yang nantinya melanjutkan kepemimpinannya dengan lebih baik atau lebih matang. Ketika dalam calon pemimpin itu tidak baik maka bisa dikatakan kepemimpinan sebelumnya itu gagal. 

3. Menegakkan Keadilan dan kebenaran

 Istilah keadilan berasal dari kata adl’ kata dalam Bahasa arab yang artinya kesamaan dan keseimbangan. Dalam pengertian pertama, keadilan dapat dipahami sebagai pembagian yang setara atau pemberian persamaan hal kepada orang atau kelompok. Dengan status sosial yang sama. Dalam pengertian kedua, keadilan dapat dipahami sebagai pemberian hak yang seimbang dengan kewajiban atau pemberian kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya.

4. Mewujudkan kemaslahatan Umat 

untuk mewujudkan kepentingan umat. Hakikat hukum islam adalah mencapai kemaslahatan umat. Manfaat tersebut bisa berupa materi atau non materi, baik diri sendiri maupun orang lain. Manfaatnya bersifat universal, berlaku dimana saja, kapan saja, oleh karena setiap orang harus memperjuangkannya. Dalam suatu negara,suatu bangsa, kebijakan atau keputusan hukum mengacu pada pencapaian kepentingan rakyat, bahkan dalam ketentuan hukum islam. Kebijakan penguasa harus mengacu pada kepentingan rakyat. Oleh karena itu, peran umat islam dalam politik pada umumnya adalah membantu mendorong tercapainya kepentingan umatnya. 

5. Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dalam persepektif islam 

a. Pancasila

b. Undang-Undang Dasar 1945

c. Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. Bhinneka Tunggal Ika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun