Mohon tunggu...
Afif Sholahudin
Afif Sholahudin Mohon Tunggu... Konsultan - Murid dan Guru Kehidupan

See What Everyone Saw, But Did Not Think About What Other People Think

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Serba Dilema Hadapi Corona, "Drama" atau Realita?

25 Maret 2020   17:36 Diperbarui: 25 Maret 2020   17:41 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edukasi masyarakat, jangan sampai mereka tidak peduli seolah ada dan tidaknya virus corona tidak berdampak pada kehidupan mereka.

Sadarlah. Para pahlawan bangsa yang mempertaruhkan nyawanya di rumah sakit adalah bukti keseriusan perlawanan kita, maka jangan sia-siakan pengorbanan mereka. Di DKI Jakarta saja terhitung 25 tenaga medis positif corona, dan satu meninggal karenanya. (detik.com, 20/3) Mungkin angka ini akan terus bertambah kedepannya.

Kerahkan semua yang bisa digerakkan, jangan cuma kepedulian rakyat terlihat saat musim pemilu saja. Sewaktu pileg hampir tiap partai sanggup membagikan kaos gratis, beda tanggap saat ini bahkan tidak ada satupun partai yang sanggup membagikan satu masker ke tiap warganya.

Wardah, yang bukan parpol, sanggup menyumbangkan 40 Miliar untuk kebutuhan medis menangani corona. Pemerintah seharusnya mampu mendorong para pemodal untuk turun tangan membantu penanganan.

Berikan kemudahan bagi mereka yang hendak menyembuhkan, karena masyarakat dihantui dengan biaya pemeriksaan yang tinggi, hingga perawatan yang masyarakat miskin tak sanggup mengganti biayanya. 

Buat opsi yang masuk akal, jangan sampai ada daerah yang kurang tempat untuk menampung pasien. Tidak ada yang bisa menjamin terinfeksi sampai harus melakukan penanganan self isolation karena tidak ada biaya untuk mendapatkan perlakuan yang seharusnya.

Menarik hasil prediksi penyebaran Covid-19 oleh tim peneliti ITB bahwa di Indonesia virus pandemi ini akan berakhir pada pertengahan April 2020. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil simulasi dan permodelan sederhana Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB dengan pendekatan model matematika. (republika.co.id)

Ramadhan sebentar lagi, tentu segala hal yang memperburuk keadaan tidak kita harapkan. Berikan insentif lebih untuk para dokter, maksimalkan kepemilikan peralatan medis bagaimanapun caranya. Segera perluas akses diagnostic, lakuakn serius tes massal, karena ada banyak yang dinyatakan positif corona tanpa gejala atau disebut asimptomatik.

Siapapun dapat mengira kalau penanganan pemerintah berupa 'drama' atau realita, yang terpenting semua elemen mampu berperan menjadi pahlawan. Berdiam diri saja di rumah mampu menyelamatkan nyawa, sisanya percayakan pada mereka yang berkewajiban menangani situasi seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun