Koro-sensei meyakini bahwa selama siswanya memiliki tekad untuk berjuang ---dalam hal akademik maupun misi pemusnahan, maka siswa tersebut akan berhasil meski awalnya terlihat seakan tidak memiliki potensi apapun. Beliau juga percaya tidak ada siswa yang tidak pintar, pasti asa satu atau dua bidang yang dikuasainya.
Hal mendasar seperti inilah yang semestinya mendapat perhatian lebih dalam lembaga pendidikan, bukan malah berlomba-lomba menetapkan seleksi ketat agar hanya siswa tertentu yang mendapat kesempatan belajar di lembaga tersebut. Siswa yang pintar dan belum pintar, mampu dan belum mampu, seluruhnya layak mendapat kesempatan yang sama.
Jadilah Guru yang Dicintai, Bukan Ditakuti
Meskipun Koro-sensei merupakan 'monster' yang membahayakan, hubungan antar guru-siswa bagi mereka bukanlah suatu hal yang mengkhawatirkan. Justru Koro-sensei dan siswanya semakin hari semakin terlihat sangat dekat.
Siswa beliau juga acap kali menunjukkan rasa sayang mereka walau terkadang disertai ambisi ingin menghabisi gurunya dengan tangan sendiri.
Hal ini juga penting diperhatikan utamanya bagi tenaga pendidik. Bahwa memberi kesan 'killer' bukan berarti dapat membuat siswa segan dan patuh.
Justru orientasi kepatuhan mereka nantinya bukan untuk merubah perilaku, melainkan hanya atas dasar takut mendapat hukuman atau amarah dari guru.
Koro-sensei bukanlah guru sempurna, beliau memiliki banyak kekurangan yang bahkan sengaja ditunjukkan langsung di hadapan siswanya.
Namun, sesungguhnya guru yang hebat memang tidak harus sempurna, melainkan yang mampu menginspirasi siswanya meski telah tiada.
Koro-sensei adalah wajah guru sejati ---semoga kita bisa meneladaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H