Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku, Kepompong, dan Seribu Patahan Hati

27 April 2018   23:58 Diperbarui: 28 April 2018   00:24 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terperanjat.

Hei, bukankah aku sedang di saung ini sendirian? Lantas siapa yang berbicara barusan?

"Jangan takut... Aku di sini" kata suara itu lagi.

Aku merinding sekaligus ingin tertawa, bagaimana bisa suara itu bilang "di sini" tapi tidak menunjukkan dirinya?

"Payah! Sudah 20 hari aku di sini dan kamu tidak menyadari keberadaanku?"

What? Dia berbicara seolah mengerti apa yang aku pikirkan!

Oke, mari kita cari keberadaannya. Di saung ini hanya ada tumpukan jerami, korek api (mungkin milik petani yang tertinggal), lalu di depan saung ada beberapa tanaman, ada sa...

"Ah, kelamaan! Tengok arah jam 1, aku terpampang nyata di sana!" 

Hahaha, baiklah. Lihat siapa yang berbicara, seekor... bukan, seonggok... eh... sebuah... Kepompong! Seriously!

"Ya! Memangnya kenapa, ha?"

"Horror, tahu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun