Bagaimanapun, mengharapkan sesuatu yang belum pasti itu tidak baik, apalagi jika berurusan dengan perasaan (nah lho?). jangan terpaku terhadap hasil yang ingin dicapai, namun fokuslah dalam menyelesaikannya terlebih dahulu. Ketika kita menjadikan ekspetasi sebagai acuan, sedangkan hasilnya tidak sesuai dengan harapan, maka akan tumbuh rasa kecewa dalam diri kita sehingga membuat downatau frustasi. Apabila hal itu terjadi, maka untuk mengerjakan hal-hal berikutnya kita akan merasa malas dan tidak semangat. Untuk itu, ingatlah bahwa proses itu lebih penting daripada hasil akhir.
8. Reward/Punish yourself
Tidak hanya anak usia dini yang butuh pola reward(penghargaan) dan punish(hukuman) untuk memotivasi dan memicu produktivitas, orang dewasa pun juga tetap memerlukannya. Contoh kecilnya yakni katakan seperti ini pada diri sendiri, "aku akan membeli ice creamdan siomay hanya dan jika hanya tugas artikel ini sudah selesai" atau "jika aku tidak berhasil menyelesaikan makalah ini dalam 1 malam, maka aku harus menabung separuh dari uang jajanku".Â
Hal-hal kecil dan koncol tersebut memang terdengar aneh, namun ternyata berpengaruh besar terhadap kinerja kita. Karena sesungguhnya, orang yang dapat me-reward-and-punish dirinya sendiri adalah ciri-ciri orang yang memiliki komitmen, tanggungjawab tinggi, dan cocok untuk dijadikan suami... hahahahaha apasih.
9. Mulai dari sekarang
Ya! Setelah membaca artikel ini, tanamkan prinsip pada diri untuk memulai semuanya dari sekarang. Ketika suatu pekerjaan dirasa berat, maka lakukan salah satu tips di atas yang paling mudah terlebih dahulu. Lawan rasa malas atau pesimis dengan perbanyak berusaha dan juga berdo'a. Adapun salah satu do'a agar terhindar dari sifat malas yaitu:
[1] Istilah yang biasa digunakan untuk tugas atau pekerjaan yang diselesaikan mendekati jatuh tempo/deadline
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H