CTT (Prinsip Lama)
- Kesalahan standar pengukuran berlaku untuk semua skor dalam populasi tertentu.
- Tes yang panjang akan menghasilkan skor yang reliable dibandingkan dengan tes yang pendek.
- Perbandingan skor antar tes akan optimal jika tes yang dibandingkan itu paralel.
- Kualitas hasil pengukuran bergantung dari sampel.
- Makna terhadap skor kemampuan individu didapatkan dari perbandingan dengan orang di dalam norma.
- Data interval dapat dicapai dengan mendapatkan skor yang terdistribusi normal.
- Butir dengan format yang berbeda memberikan dampak yang berbeda.
- Skor karena suatu perubahan tidak bisa dibandingkan dengan skor awal ketika skor inisial berbeda.
- Analisis faktor pada butir yang bersifat linear (0;1) akan memberikan kumpulan butir dari artefak.
- Fitur simulasi pada butir termasuk aspek yang tidak penting jika dikaitkan dengan properti psikometris.Â
IRT (Prinsip Baru)
- Kesalahan standar pengukuran berbeda di semua skor tetapi digeneralisasikan di seluruh populasi.
- Tes yang pendek bisa menghasilkan skor yang lebih reliable dibandingkan dengan tes yang panjang.
- Perbandingan skor antar tes akan optimal jika tes yang dibandingkan itu tingkat kesulitannya bervariasi
- Kualitas pengukuran tidak bergantung pada sampel.
- Makna terhadap skor kemampuan individu didapatkan dari selisihnya dari tingkat kesulitan butir.
- Data interval dapat dicapai dengan mangaplikasikan model pengukuran yang terjustifikasi.
- Butir dengan format bervariasi akan mampu menghasilkan tes yang optimal.
- Skor akibat dari suatu perubahan dapat dibandingkan meskipun skor inisialnya berubah.
- Analisis faktor pada semua jenis data mentah menghasilkan informasi faktor yang komprehensif.
- Fitur stimulus sebuah butir berkaitan dengan properti psikometris.
Antara teori tes klasik dan modern dapat kita lihat pada nama istilahnya saja. Istilah klasik berarti lama, dan modern berarti baru. Sehingga antara tes teori klasik dan modern memiliki perbedaan satu sama lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!