Persyaratan yang ketiga ini menemukan bahwa fungsi atau lengkukan responsi atau karakteristik butir adalah tetap dan tidak berubah sekalipun peserta didik menjawab berbeda pada butir yang sama.
 Teori Tes Respon Butir
     Teori respon butir merupakan upaya dalam memadukan subjek dan butir yang ada dalam satu skala. Hal ini dapat terjadi karena CTT butir dan subjek tidak ada dalam satu skala. CTT butir dan subjek tidak ada dalam satu skala dikarenakan tingkat kesulitan butir, daya diskriminasi, dan reabilitas. Sedangkan hasil pemaduan antara subjek dan butir berada pada parameter butir dan parameter abilitas. Parameter butir bersifat invarian pada kelompok 2 dalam populasi, dan parameter abilitas bersifat invarian pada setiap butir dalam tes.
Analisis Regresi LinearÂ
Persamaan : Y = Bo + B1X + E
Dengan :Â
Bo merupakan nilai unit ketika B1 = 0 (intersep), dan
B1 (slope/kemiringan) dengan menunjukkan peranan X terhadap Y, semakin besar peranan maka semakin tinggi kemiringan, dan dapat mempresentasikan kolerasi butir total. Kemiringan menunjukkan peranan, jika kemiringan garis terbalik maka butir tersebut mengukur keterbalikan dari yang diukur
KONSEP MENGENAL MODEL
     Model merupakan suatu konsep yang dianggap sebagai suatu yang ideal dan sederhana untuk menilai fenomena empiris berbentuk butir.Terdapat 2 model, yaitu linear dan non linear. Model linear termasuk model yang sederhana dan dapat dilihat dengan mata linear dan ditetapkan pada satu model yang paling tepat dengan kriteria yang ditetapkan. Sedangkan model non linear merupakan model yang akan melihat cara pandang yang sesuatu linear.
Jenis-Jenis ModelÂ
- Model Kaku (Model kaku merupakan model yang terlalu banyak untuk dipenuhi dan tidak boleh ada lekukan (harus garis lurus).)
- Model luwes (Model luwes merupakan model yang rileks dan tidak perlu banyak dipenuhi, gambar kemiringan grafiknya boleh lekukan.)