Di tengah lautan biru yang luas, terhampar sebuah pulau kecil bernama Nusa Penida. Pulau itu terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona, dihiasi tebing-tebing terjal, pantai pasir putih, dan air laut yang jernih. Namun, di balik keindahannya, Nusa Penida menyimpan misteri dan legenda yang mengerikan, yang turun temurun dikisahkan oleh penduduk setempat.
Di sebuah desa kecil di pulau itu, hiduplah seorang pemuda bernama Wayan. Wayan adalah seorang nelayan yang handal dan dikenal ramah oleh warga desa. Ia memiliki istri yang cantik bernama Ni Luh dan seorang anak perempuan kecil bernama Ayu. Kehidupan mereka sederhana namun penuh kebahagiaan.
"Ayu, Sayang, bantu Ibu menjemur ikan asin ini, ya," ujar Ni Luh sambil tersenyum lembut kepada putrinya yang sedang bermain di halaman.
"Iya, Bu," jawab Ayu dengan riang, berlari kecil menuju tempat jemuran.
Wayan, yang baru saja pulang dari melaut, mendekat dan mengusap kepala Ayu dengan sayang. "Ayu, nanti sore Bapak ajak jalan-jalan ke pantai, ya. Kita cari kerang," kata Wayan.