Tujuan dasar dari pengendalian data adalah menjaga dan menjamin akan keamanan aset perusahaan maupun data perusahaan, menjamin bahwa data diperoleh secara akurat dan lengkap, serta telah melewati proses yang benar.
- Penghasil informasi
Pada tahapan ini dilakukan penginterpretasian, pelaporan, dan pengkomunikasian pada setiap informasi.
Melalui definisi yang telah dijelaskan, maka diantara ketiganya, yaitu akuntansi, sistem akuntansi, dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Dimana akuntansi berperan sebagai pengetahuan dalam perekayasaan jasa mengenai informasi keuangan dengan penyampaian melalui laporan keuangan untuk digunakan pada pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomik, begitupun dengan sistem yang dimiliki oleh akuntansi sebagai elemen atau item untuk menghimpun informasi tersebut agar menjadi lebih bermanfaat untuk para pengguna.
Akuntansi yang berupa pengetahuan memiliki sebuah sistem yang disebut dengan sistem akuntansi. Dimana tujuan dari itu adalah menyajikan informasi keuangan berbentuk laporan keuangan untuk digunakan oleh pengguna. Agar proses pemakaian sistem akuntansi berjalan secara maksimal, maka kita dapat memanfatkan sistem informasi saat ini yang didukung oleh komputer agar mempermudah proses atau siklus akuntansi untuk berkerja secara optimal, efektif, dan efisien yang dapat berpengaruh pada informasi keuangan yang disajikan dapat diuji keandalannya.
Oleh karenanya, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan penggabungan antara akuntansi, sistem informasi, proses bisnis, dan penggunaan teknologi. Sebagai sistem informasi sebagai pengartian untuk akuntansi, maka SIA dalam perkembangannya diikuti oleh pengaruh dari teknologi. Berikut ini penjelasan mengenai Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan menggunakan pemikiran Mahatma Gandhi.
Semula kita akan membedah, siapa itu Mahatma Gandhi? Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan nama Mahatma Gandhi merupakan seorang pemimpin spiritual dan politikus yang berasal dari India. Lahir di Porbandar, Gujarat, India, tepat pada tanggal 2 Oktober 1869, Mahatma Gandhi merupakan anak keempat dari keluarga yang berkeyakinan Hindu.
Keluarga Mahatma Gandhi merupakan seorang Hinduisme yang berkasta Bania, dimana kasta tersebut merupakan kasta yang masuk ke dalam golongan Waisya, yaitu kasta kelas pedagang. Keluarga Mahatma Ghandi mengimplementasikan Hinduisme yang dikemas menjadi monoteistik, Wisnusime. Akan tetapi, keluarga Mahatma Gandhi memiliki hubungan dengan orang yang berasal dari Hindu lain dan agama lain.
Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi memiliki keinginan untuk mempelajari bidang kedokteran setelah dia menyelesaikan sekolahnya. Akan tetapi, keinginan Mahatma Gandhi tersebut dipatahkan karena dia tidak mendapatkan izin dengan alasan religiusitasnya. Maka dari itu, Mahtma Ghandi mencoba untuk mengikuti kemauan dari ayahnya yang sudah almarhum atau meninggal dengan mempelajari hukum di London pada tahun 1888.
Jika dilihat melalui sisi agama, perjalanan ini untuk seorang Mahatma Gandhi merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan seorang Hindu yang harus menyebrangi lautan luas. Rasa khawatir pun muncul dari benak seorang Ibu kepada anaknya yang khawatir jika Mahatma Gandhi akan terjerumus ke dalam kehidupan barat yang dinilai tidak bermoral, yaitu mengkonsumsi daging, alkohol, dan porstitusi.
Sebagai bagian agar terpenuhinya kemauan almarhum ayahnya, Mahatma Gandhi bersumpah bahwa ia berjanji untuk terus menerapkan agama Hindu saat nanti tinggal di Inggris sebagai benteng dalam dirinya untuk tidak mudah terpengaruh dan terbawa oleh godaan dari Barat. Akan tetapi, sumpah yang dilangsungkan oleh Gandhi memiliki pengaruh besar bagi Majelis Kasta. Menurut Majelis Kasta, jika Gandhi akan melakukan perjalanan jauh ke luar negeri, maka Gandhi akan dikeluarkan dari kasta. Hal tersebut akan berdampak bagi Mahatma Gandhi yang hidup tanpa kasta.
Pernyataan dari Majelis Kasta tersebut tidak membuat Mahatma Gandhi untuk membatalkan niatnya dalam mempelajari hukum di London, maka hingga tahun 1892 Gandhi mempelajari hukum di Universitas Kuil Dalam, London. Keberadaanya di London menuntut Mohandas Karamchand Gandhi untuk mepelajari lebih detail mengenai agama lainnya dan hubungan Theosophical Society, yang didirikan pada tahun 1875. Tepat pada tahun 1891, Mahatma Gandhi bertolak ke India dan bekerja sebagai seorang pengacara selama dua tahun.Â