Mohon tunggu...
Afiah Nuraida
Afiah Nuraida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengujian Substansif terhadap Saldo Piutang Usaha

4 April 2016   11:34 Diperbarui: 4 April 2016   12:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Nama   : AFIAH NURAIDA

Nim     : 2014017061

Kelas   : 4A2

 

“AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO PIUTANG USAHA”

DESKRIPSI PIUTANG

Piutang merupakan klaim kepada pihak lain ata uang, barang, jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu tertentu sesuai kegiatan perusahaan. Piytang umumnya disajikan di neraca dalam dua kelompok: 1. Piutang Usaha dan 2. Piutang Nonusaha. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan. Sedangkan piutang nonusaha timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar, missal piutang penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak.

Dalam siklus pendapatan, transaksi yang mempengaruhi piutang usaha adalah:

1. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada customer. Jurnal yang digunakan  adalah:

Piutang Usaha                                                xx

                              Pendapatan Penjualan                                     xx

2. Transaksi retur penjualan. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Retur Penjualan                                              xx

       Piutang Usaha                                                 xx

3. Transaksi penerimaan kas dari debitur. Jurnal untuk mencatat adalah:

 Kas                                                                 xx

       Piutang Usaha                                                 xx

4.Transaksi pengahapusan piutang. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

   Cadangan Kerugian Piutang                              xx

               Piutang Usaha                                                xx

 

 

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN PIUTANG USAHA DI NERACA

Sebelum membahas pengujian substantive terhadap piutang, perlu diketahui tentang prinsip akuntansi berterima umum dahulu, yaitu :

1.Piutang usaha disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang          usaha disajikan di neraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran kerugian tidak tertagihnya piutang.

2.Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan pengungkapannya di neraca bahwa        saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).

3.Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di neraca.

4.Piutang usaha yang bersaldo kredit (terdapat di dalam kartu piutang) pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok         utang lancar.

5.Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.

 

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Tujuan pengujian substantive terhadap piutang usaha adalah:

1.Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha.

2.Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di      neraca.

3.Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang  usaha yang disajikan    dalam neraca.

4.Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca.

5.Membuktikan kewajaran penilaian usaha yang dicantumkan di neraca.

6.Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.

 

PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA

Tahap-tahap prosedur audit dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas dan umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap berikut ini:

 

·Prosedur Audit Awal

.Prosedur Analitik

·Pengujian TerhadapTtransaksi Rinci

Keandalan saldo piutang usaha ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikreditkan ke dalam Piutang Usaha:

1.      Transaksi Penjualan Kredit

2.      Transaksi Retur Penjualan

3.      Transaksi Penghapusan Piutang Usaha

4.      Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang Usaha

 

·Pengujian terhadap saldo akun rinci

Pengujian terhadap saldo akun rinci dalam siklus pendapatan difokuskan ke saldo piutang usaha dan akun penilainya (akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha). Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untyk memverifikasi:

a.Keberadaan/ Keterjadian

b.Kelengkapan

c.Hak Kepemilikan

d.Penilaian

 

·Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan

Prosedur audit terhadap penyajian dan pengungkapan adalah sebagai berikut:

  • Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok aktiva lancer dan aktiva tidak lancar.
  • Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha.
  • Menentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, piutang yang telah dianjakkan (Factored account receivable) ke perusahaan anjak piutang.
     

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun