"Mengantar kamu pulang. Sudah malam, Rim!"Â
"Nanti saja, aku belum selesai bicara!"Â
"Besok saja dilanjutkan!" Kamu menggeleng, menolak usulannya. Pria itu lantas kembali duduk.Â
"Biarkan aku selesaikan ucapanku. Belum tentu aku akan cerita masalah ini lagi, Al!"Â
Tidak ada balasan apa pun dari pria yang duduk di sampingmu itu. Kamu mengambil sesuatu dan menyerahkannya kepada pria tersebut.Â
"Positif Aids?" tanya pria tersebut setelah membaca hasil laporan yang kamu berikan kepadanya.Â
"Ya, dia sebenarnya sedang masa pemulihan setelah terinfeksi virus covid itu!" Kamu menghela napas pelan lalu melanjutkan ucapanmu. "Aku berjanji akan memaafkannya asal dia mau mempercepat mengakhiri hidupnya dan dia setuju!"Â
"Rim!" Kamu membiarkan saat pria tersebut mengenggam tanganmu.Â
"Padahal pria itu penyebabnya, Al. Aku yakin itu. Selama ini ibuku selalu dengan pria itu, tapi kenapa hanya aku yang dianggap bersalah?" Matamu mulai berkaca-kaca.Â
"Baiklah, sekarang aku antar kamu pulang. Enggak ada lagi bantahan!"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H