Kemudian di atas meja itu ada hidangan yang super lengkap. Dibungkuslah hidangan itu. ketika ia sudah akan membawa bungkusan itu, di dalam telinganya terngiang suara Rosulullah SAW: . Diapun tidak jadi membawa bungkusan itu. Inilah ilmu manfaat, walau sedikit. Ilmu yang hanya satu kalimat itu akan selalu meresap di dalam jiwanya.
Begitu ia akan keluar, ternyata ia tertarik untuk melihat-lihat dekorasi rumah itu. Begitu banyak hiasan rumah yang berupa emas dan berlian, indah sekali. Ia copoti semua itu dan ia dibungkus. Ketika akan ia bawa keluar, ternyata suara Rosulullah terngiang kembali di dalam telinganya: . Akhirnya ia tidak jadi mengambil perhiasan itu.
Ketika ia mau pulang, ada salah satu pintu kamar yang terbuka karena memang tidak dikunci dan terkena angin. Dilihatnya ada seorang perempuan. Ternyata pemilik rumah itu adalah janda muda yang ditinggal mati suaminya, cantik, belum punya anak, dan punya warisan yang sangat banyak. Hatinya kemudian berdegub, ia masuk kamar, duduk di pinggir ranjang dan menyentuh pelan-pelan kaki si janda yang terbaring itu. Tiba-tiba terngiang lagi suara Rosulullah SAW: .
Singkat cerita, akhirnya ia pergi dari rumah itu dan langsung menuju masjid. Karena waktu itu memang sudah subuh, ia lantas ikut jamaah tepat dibelakang Rosulullah.
Setelah jamaah, dan para sahabat pulang, ternyata perempuan pemilik rumah besar tadi ikut jamaah. Ia datang menemui Rosulullah, "Ya Rosul, saya sekarang sudah tidak berani di rumah sendirian, sebab tadi malam saya kedatangan seseorang. Makanan di rumah saya sudah dibungkus, seluruh perhiasan saya juga sudah siap ia bawa, malah ia masuk kamar saya".
Kemudian Rosulullah bertanya: "kamu tau siapa dia?"
"Tau, ya Rosul. Itu orangnya lagi wiridan disebelah sana".
Rosulullah kemudian memanggil laki-laki itu. "Hai laki-laki. Benar kamu tadi malam masuk ke rumah perempuan ini?"
"Betul, Yaa Rosul"
"Kamu sudah membungkus semua makanan di rumah perempuan ini, kenapa tidak kamu bawa?"
"Saya ingat sabdamu waktu ngaji kemaren subuh: "