Mohon tunggu...
afdhal 06
afdhal 06 Mohon Tunggu... Tentara - :)

Simpel itu sederhana

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Lain di Lembah Kebar

29 Juni 2020   10:07 Diperbarui: 29 Juni 2020   10:25 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor "G" yang dikendarai oleh Joki Stuntman | dokpri

Ini adalah latar belakang mengapa saya bisa punya pengalaman pergi Ke Bukit Teletubies di Distrik Kebar. (Bukit Teletubbies yang Teduh dan Sepi di Kebar, Papua Barat). Penyebabnya adalah saya mendengar Bos dan senior-senior di kantor saya yang menceritakan pengalaman mereka bertamsya ke Kebar. Dimana mereka menceritakan dengan sangat heboh dan saling menertawakan kejadian-kejadian selama perjalanan mereka ke Kebar.

Singkat cerita saat itu sedang musim-musimnya punya motor trabas. Bos saya Pak Garenk punya motor trabas juga, tapi belinya agak mahalan lah, jadi disebutnya Motor Trail dengan no spesial "G". Karena kasihan melihat motornya masih ngangur dan sering digosipin dengan pemilik motor trabas yang lain sebagai motor rumahan, maka bos saya mengajak senior-senior saya yang punya motor trabas untuk adventure ke daerah yang menantang untuk ngasih kerjaan ke motornya.

Motor "G" yang dikendarai oleh Joki Stuntman | dokpri
Motor "G" yang dikendarai oleh Joki Stuntman | dokpri
Dipilihlah waktu weekend, sabtu minggu untuk bertamasya ke lembah kebar, dimana dari informasi yang di dapat disana terdapat Bukit Teletubies, air terjun dan sumber air panas. Ada 5 orang yang siap untuk memulai petualangan ke Lembah Kebar, plus aspri bos. 

Mereka berangkat mengunakan 2 Motor Trail, (nama motornya "G" dan "Punisher") dan mobilnya Bos namanya "Triton" yang di piloti oleh Mas Kaconk. Selama perjalan ke lembah Kebar, 2 motor melaju kencang di ikuti oleh mobil Triton di belakangnya.

Motor "G" dan Motor " Punisher" | dokpri
Motor "G" dan Motor " Punisher" | dokpri
Berangkat di pagi hari, selama perjalanan...."Alur cerita perjalanan di skip"...., karena akan sama dengan cerita saya tentang perjalanan ke Distrik Kebar... siang harinya tiba di Lembah kebar yang datar yang di apit oleh pegunungan di kanan kirinya dan menuju ke Pos Militer di kebar untuk melaporkan diri dan meminta sumbangan Kayu bakar untuk bakar-bakar saat menginap di bukit Teletubies. 

Karena hari masih sudah mendekati sore, rombongan menuju kebukit teletubies untuk melihat pemandangan papua yang ternyata sangat Indah dan takjub. (Anggota Tim tamasya ini ternyata sebagian besar baru pindah dari pulau Jawa jadi kaget melihat pemandangan Lembah Kebar).

Silaturahmi ke Pos Militer Kebar untuk minta ijin ngemping | dokpri
Silaturahmi ke Pos Militer Kebar untuk minta ijin ngemping | dokpri
Setelah puas melihat pemandangan, tim bergerak ke sumber air panas untuk bebersih badan dan melemaskan otot-otot selama perjalanan. Mereka ternyata mereka kaget lagi, ternyata di Lembah kebar ada sumber air panasnya, kebetulan cuaca sedang dingin dan sangat pas untuk mandi di kolam air panas. 

Lelahnya perjalanan panjang dan sulit terbayarkan dengan mandi air panas yang menyegarkan. Badan bersih dan segar, lanjut kembali ke atas bukit untuk menjalankan rencana selanjutnya makan malam, bakar-bakar kayu untuk mencari kehangatan dan menghabiskan waktu malam dengan berdendang di iringi oleh permainan gitar yang di mainkan oleh bos, dulu katanya waktu SMA pernah ngamen di Jakarta.

Setelah lelah bernyanyi dan daftar lagu yang di nyanyikan telah habis dan saatnya istirahat di atas rumput kebar, mereka akhirnya menuju ke tenda masing-masing dimana mendirikan 2 tenda dan ada pula yang tidur di mobil karena tenda tidak cukup sheetnya. 

Malam yang gelap menjadi tambah gelap dengan adanya kabut yang tebal. Dari cerita mereka yang tidak bisa tidur nyenyak, sekitar tengah malam menjelang dini hari ada yang mendengar suara ribut-ribut menyerupai suara babi hutan yang mengendus-endus bekas bakaran dan sisa-sisa makan malam. Namun karena malas atau takut, lebih baik melanjutkan merajut mimpi yang tidak bisa terajut karena masih gelisah menahan dingin.

Pagi harinya, tanah di bukit sangat basah seperti baru disiram dan tenda basah karena terkena hujan embun yang deras di malam hari. Dan mendapat kejutan dari tamu tak diundang tadi malam, wajan diobrak abrik oleh babi hutan, sambil mencoba membakar kayu untuk merebus air untuk membuat kopi hitam. 

Sambil menunggu api menyala dan bercerita tentang pengalaman melewati malam sambil bertanya-tanya ada kejadian apa semalam, tentang serangan babi yang mengobrak abrik alat-alat masak, tentang suhu yang sangat dingin, yang tidak nyeyak tidurnya karena kelelahan.


Di pagi yang diselimuti embun pagi yang tebal dimana kulit dapat merasakan percikan air embun, bersama-sama menyiapkan menu pagi campinger dengan menu tetap mie dan telur. 

Sambil menyeruput kopi hangat dan melihat jejeran pohon-pohon tinggi disekitar lembah yang menjadi tempat bermainnya burung Kakatua Putih atau sering di sebut burung Yakub. Tim bergerak turun untuk kembali merasakan air hangat-hangat kuku di kolam air panas sebagai pengganti mandi pagi dan menghilangkan bau asap ditubuh malam lalu.

Melihat hutan sekitar Lembah Kebar tempat bermainnya Burung Yakub | dokpri
Melihat hutan sekitar Lembah Kebar tempat bermainnya Burung Yakub | dokpri
Tujuan selanjutnya menuju ke distrik Miah, tempatnya Air terjun Anayderat, perjalanan sekitar 1 jam dari distrik Kebar, air terjun yang mengalirkan air dari pegunungan. Sebelum mencapai air terjun, tim melewati aliran sungai kecil sebelum naik ke air terjun yang bersembunyi di dalam hutan. 

Antusias untuk mencapai air terjun yang relatif dekat sekitar 200 m dari bibir sungai dengan sedikit jalan menanjak. Takjub dengan air terjun yang memiliki beberapa tingkat air terjun, dengan aliran air yang segar dan kolam-kolam kecil di bawah air terjun cukup untuk berendam. Bermain air dan bercanda seperti anak-anak kecil yang diajak berwisata air namun harus tetap menjaga kewaspadaan karena batu-batu licin yang dilapisi oleh lumut.

Air Terjun Anayderat di Miah, dingin-dingin keras batunya | dokpri
Air Terjun Anayderat di Miah, dingin-dingin keras batunya | dokpri
Akhirnya harus kembali ke Manokwari, akan menjadi perjalanan yang banyak cerita yang tidak dapat dilupakan oleh rombongan, karena ada beberapa cerita yang lebih menarik untuk menjadi pelengkap cerita penutup dalam perjalanan ini. Saat kembali Mobil Triton yang dibawa meluncur dengan sanat cepat oleh mas Kaconk, sehingga meninggalkan kelompok motor yaitu Motor "G" dan Motor "Punisher". 

Saat melewati daerah Gunung Pasir yang terkenal "Angker" bagi kendaraan-kendaraan yang melewati wilayah itu, disebut angker karena medannya yang sulit karena kontur jalannya yang berupa batu-batu dan pasir yang tidak kokoh untuk pijakan ban saat berputar untuk menaiki dan menuruni Gunung pasir ini. 

Motor "G" harus berkerja keras sehingga kampas koplingnya habis sehingga jokinya harus mendorong Motor "G" yang sudah habis nafasnya dan akhirnya harus numpang Truk menuju bengkel terjauh (karena tidak ada bengkel lagi sampai masuk wilayah Manokwari. 

Dan ada secret story di Mobil Triton ada salah satu penumpang mengalami mabuk darat karena  mobil yang melaju kencang dengan meliauk-liuk dan melewati gelombang jalan yang membuat lambung menjadi galau dan kebetulan baru juga beliaunya baru proses penyembuhan sakit Malaria. Sedikit tambahan bumbu diakhir cerita tamasya menjadi kenangan bagi para pelakunya saat berbagi cerita bersama.  

Tamasyanya senang nga? Lihat aja senyumnya. | dokpri
Tamasyanya senang nga? Lihat aja senyumnya. | dokpri
Bagaimana pendapat anda selama camping ini? Hmm... jawabanya pasti berbeda-beda setelah mencapai daerah yang memiliki pemandangan yang biasanya dapat dilihat dari acara-acara wisata atau petualangan kini dapat di lihat dan menghirup udaranya secara langsung yang menimbulkan kepuasan tersendiri, yang hanya dapat digambarkan di dalam hati tentang kebesaran Allah yang telah menciptakan alam ini. 

Terima kasih ya Allah masih memberi kesehatan dan waktu untuk menikmati anugrah-Mu di tanah papua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun