ANTARA ETIKA DAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL APAKAH MASIH BERLAKU
Oleh:
Ahmad Faisal Ubaidillah_050
PENDAHULUANÂ
Para pemikir atau kalangan intelektual menyadari adanya permasalahan di masa sekarang dan di hadirkan begitu banyak krisis yang amat kuat, yang dimana ilmu pengetahuan dan teknologi modern semakin tidak menunjukkan eksisitensi kemanusiaan sebagai potensi yang ideal dan tidak begitu menunjukkan suatu kekuatan dalam merancang kehidupan peradaban modern sekarang ini.
Untuk menunjukkan suatu sikap yang menjadi latar belakang ini membutuhkan suatu sikap yang aktif dan aspirasi yang kuat, karena untuk menunjukkan suatu sikap dan nilai nilai yang sesungguhnya dalam berkehidupan sosial dan sangat di butuhkan di antara etika dan agama dalam kehidupan sosial di dunia modern ini.Â
Berbicara tentang etika dan agama kemungkinan besar tidak akan lepas kepada suatu kehidupan individual seseorang itu sendiri, karena kedua hubungan di antara etika dan agama sangatlah kuat dan saling di butuhkan dan membutuhkan, dengan adanya etika dan agama suatu hubungan individual seseorang kemungkinan akan mendapatkan kehidupan yang ideal.Â
Oleh sebab itu hubungan kedua persoalan tersebut sangatlah di butuhkan karena keterlibatannya saling mengguatkan satu sama lain di antara etika dan agama dan menjadi landasan kekuatan hidup yang berfungsi untuk kehidupan sosial di masa sekarang ini.Â
Misalnya dalam ranah ilmu pengetahuan sosial, sains, ekonomi, hukum dan perpolitikan negara, karena itu etika saling berkesinambungan dan bisa menggantarkan kedalam suatu jalan penuntun untuk manusia dalam menggunakan akal piker untuk memecahkan suatu masalah yang ada. karena itu semua etika lebih mendasari kedalam suatu kerasionalan dalam kehidupan sosial, sedangkan agama menjadi basis utama kedalam wahyu tuhan yang bersifat absolud atau sudah tetap.
ANTARA ETIKA DAN AGAMAÂ
Arus kehidupan berjalan dengan rapi dan begitu cepatnya, seakan suatu sistem sudah menjajah manusia kedalam suatu keterbelakangan dan kemungkinan terabaikan kedalam setatus sosial yang ada.Â
Dalam kehidupan umat islam di abad modern ini telah membawa suatu penggaruh yang besar kedalam kehidupan sosial dan sangat berpenggaruh kedalam keilmuan keilmuan keislaman. sejalan dengan adanya perkembangan sekarang ini kajian kajian yang ada di dalam agama islam secara tidak langsung mulai terangkat di atas permukaan arus kehidupan modern ini, bahkan menjadi suatu kajian yang menarik di ranah ilmu sosial.Â
Seperti adanya kajian tentang etika di masa modern ini, karena kajian ini sudah amatlah terabaikan semenjak adanya sistem elektronik, seperti hp dan bahan elektroinik lainya. secara tidak langsung sistem ini menjadi bahan utama untuk mengkaji ulang tentang etika dan agama.Â
Karena itu semua dengan adanya sistem elektronik di masa sekarang ini, etika dan agama menjadi suatu kiblat yang bertumpu kepada sistem saat ini. Begitupun manusia secara tidak langsung sudah meninggalkan nilai yang sebenarnya yang ada di dalam etika dan agama, mungkin suatu sistem saat ini menjadi basis utama untuk lebih lanjutnya ke ranah etika dan agama.
Pandangan tersebut bertolak belakang dengan adanya suatu sistem saat ini yang menuntut kedalam modernitas kehidupan, dengan adanya suatu perkembangan modernitas saat ini peradaban di tuntun masuk kedalam prinsip yang ilmiah dan rasional, sedangkan perkembangan agama lebih mendasarkan  kedalam ranah yang sepekulatif dan lebih tidak ilmiah.Â
Tetapi hingga saat ini tidak adanya suatu tanda tanda yang mendasar tentang adanya suatu golongan atau individu yang akan meninggalkan keyakinan ( Agama ). Hingga saat ini sudah terbukti bahwa agama masih berkembang dengan pesat di negara, bahkan sudah menjadi basis utama untuk perkembangan keilmuan dan perpolitikan di masa modern ini. [1]
 Antara etika dan agama sudah lazimnya berkaitan dengan yang lainya dan amatlah penting di dalam kehidupan manusia. Meskipun kehidupan manusia terpisah dengan lainya, namun, ia tidak akan hidupun sendiri dan tidak terlepas dari itu semua, melainkan akan selalu hidup Bersama dalam kelompok atau masyarakat Al- Insanu Madaniyyun bi ath Thab' I [2].Â
Di dalam ranah kemasyarakatan manusia tidak akan bisa hidup sendiri untuk menggembangkan apa yang ada di dalam tubuhnya, karena itu manusia tidak akan hidup tanpa adanya keterlibatan campur tangan dengan manusia satu sama lainya, baik dalam kehidupan kualitatif maupun kuantitatif untuk membanggun suatu peradaban yang baru. oleh sebab itu manusia bisas hidup untuk satu sama lainya. Bahkan secara tidak langsung bagaimanapun keadaanya manusia membutuhkan satu dengan lainya.Â
 ETIKA DAN AGAMA APAKAH MASIH BERLAKUÂ
 Di antara begitu banyaknya makhluk hidup di bumi ini, manusia salah satu makhluk yang sudah beribu taun lama menghunu bumi ini, dalam prosesnya kehidupan manusia sangat di tentukan dengan arah kehidupan yang ada, factor bawaan saat lahir mempengaruhi kehidupan manusia saat ini.Â
Terkait itu manusia yang sebagai makhluk hidup bersosial tidak terlepas dari nilai nilai sosial yang ada. karenanilai sosial akan muncul apabila ada keterkaitanya manusia dengan manusia, dari situ tumbuhlah nilai yang sebenarnya dari itu semua. karena itu semua etika dan agama sanggatlah penting untuk bersosial dan merupakan sebagai titik temu antara kehidupan manusia.
 Berbicara tentang etika dan agama, dalam khazanah pemikiran islam, biasanya masuk kedalam suatu kajian filsafat praktis, seperti di ungkapkkan dalam ( al- Hikmah al- Amaliyyah).[3] Filsafat praktis ini sendiri berbicara tentang segala sesuatu yang sebagaimana seharusnya.Â
Etika, pada umumnya, di identikkan dengan moral kemanusiaan, namun begitu juga berkitan dengan baik buruknya manusia, etika di ambil dari Bahasa Yunani yakni ethikos, ethos yang memiliki arti Bahasa adat, kebiasaan dan praktek. [4] Artinya adalah sebuag pranata prilaku seseorang atau seklompok orang yang tersusun dari sebuah sistem nilai norma yang di ambil dari gejala gejala amaliah gologan taupun masyarakat.[5]Â
 Namun pada dasarnya etika dan agama mempunyai arti yang berbeda, secara singkat etika berarti ilmu yang mempelajari baik buruknya seseorang, sedangkan agama adalah suatu sistem yang mendasari jalannya manusia atau dengan kata lain agama adalah sebuah peraturan yang bersifat absolud. seperti yang di katakana oleh Mahmud syaltut agama adalah ketetapan ilahi yang di wahyukan kepada nabi-nya untuk pedoman hidup manusia. [6] Bisa di katakana bahwasanya agama adalah suatu kebiasaan tinggah laku mereka yang di dasarkan pada peraturan atau hukum tuhan yang sudah di tetapkan olehnya.Â
 Dengan demikian etika dan agama tidak terlepas dengan hidup manusia, olehnya itu etika dan agama menjadi suatu kebutuhan dalam sosial baik di ranah masyarakat, keagamaa, keilmuan maupun perpolitikan dan sebagainya. melainkan dari itu etika dan agama menjadi fungsi utama dalam segala yang sebenarnya. sehingga etika bisa membantu manusia lebih otonom. dan etika di butuhkan untuk membedakan antara yang sah dan tidak sahnya suatu kehidupan bersosial dan apa yang benar dan tidak benarnya sesuatu hal di dalamnya.
Sedangkan agama sebagai sistem kepercayaan, sebagai sistem ibadah, sebagai sistem kemasyarakatan dan agama merupakan kekuatan yang pokok dalam perkembangan umat manusia.[7] dan merupakan agama sebagai sistem control yang baik dalam menjalankan kehidupan atau kemasyarakatan yang serba prakmatis dan rasional, dari itu semua etika dan agama adalah suatu bahan atau sistem yang menghantarkan manusia ke jalan yang sesungguhnya atau ideal, dengan kata lain etika dan agama masih berlaku untuk menjalankan hidup yang lebih baik dan kedua fungsi tersebut masih berlaku untuk menggontrol kehidupan. dimana keduanya bisa membantu manusia memecahkan masalah yang ada di dunia dengan penggembangan pola piker yang di kembangkan oleh etika maupun agama.Â
KESIMPULANÂ
Â
Berdasarkan apa yang saya tulis bahwasanya etika dan agama memanglah saling di butuhkan untuk kehidupan manusia, adanya saling isi mengisi dengan yang lainya, saling membantu dan saling membutuhkan oleh sebab itu etika dan agama masih berlaku untuk kalangan manusia di bumi.Â
Keduanya memiliki persamaan yang mendasar yakni saling memiliki arti sama sama menentukan ukuran baik dan buruknya suatu kehidupan dunia, dengan melihat apa yang sudah di perbuat oleh manusia, etika mengajarkan amal dan baiknya suatu kehidupan dengan akal pikir dan hati Nurani sedangkan agama mengajarkan nilai baik buruknya manusia berdasarkan wahyu tuhan yang kebenaranya absolud dan dapat di uji oleh akal pikir manusia.Â
Berdasarkan fungsi etika dan agama keduanya sangatlah berlaku dan di butuhkan  untuk kehidupan masyarakat, keduanya berfungsi melihat baik dan buruknya suatu sistem yang ada di dalam lingkup yang ada dengan melihat amal perbuatan manusia dalam agama ada etika yang berlaku dan sebaliknya agama merupakan salah satu norma dalam etika.
DAFTAR PUSTAKAS Â
Imam Tolkhah, Fanani Suprianto, Gerakan Islam Klasik dan Kontadiksi Faham Keagamaan. Jakarta 2002
Osman Raliby, Ibnu Khaldun Tentang Masyarakat dan Negara. Jakarta: Bulan Bintang, 1965, h 153.
M. Amin Abdullah, Antara Al- Ghazali dan kant Filsafat Etika Islam, IRCISoD, Oktober 2020, h 7
Lorens Bagus. Dalam Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia 2002, h, 217.
Zakiah Dradjat, DKK, Dasar Dasar Agama Islam, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 264
Quraisyi shihab, dalam Membumikan Al- Qur an: Peran Wahyu Dalam kehidupan  Masyarakat. Bandung, Mizan, 2003. h. 209
Mukti Ali, dalam Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam. Bandung: Mizan, 1991, h. 53
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI