Etika, pada umumnya, di identikkan dengan moral kemanusiaan, namun begitu juga berkitan dengan baik buruknya manusia, etika di ambil dari Bahasa Yunani yakni ethikos, ethos yang memiliki arti Bahasa adat, kebiasaan dan praktek. [4] Artinya adalah sebuag pranata prilaku seseorang atau seklompok orang yang tersusun dari sebuah sistem nilai norma yang di ambil dari gejala gejala amaliah gologan taupun masyarakat.[5]Â
 Namun pada dasarnya etika dan agama mempunyai arti yang berbeda, secara singkat etika berarti ilmu yang mempelajari baik buruknya seseorang, sedangkan agama adalah suatu sistem yang mendasari jalannya manusia atau dengan kata lain agama adalah sebuah peraturan yang bersifat absolud. seperti yang di katakana oleh Mahmud syaltut agama adalah ketetapan ilahi yang di wahyukan kepada nabi-nya untuk pedoman hidup manusia. [6] Bisa di katakana bahwasanya agama adalah suatu kebiasaan tinggah laku mereka yang di dasarkan pada peraturan atau hukum tuhan yang sudah di tetapkan olehnya.Â
 Dengan demikian etika dan agama tidak terlepas dengan hidup manusia, olehnya itu etika dan agama menjadi suatu kebutuhan dalam sosial baik di ranah masyarakat, keagamaa, keilmuan maupun perpolitikan dan sebagainya. melainkan dari itu etika dan agama menjadi fungsi utama dalam segala yang sebenarnya. sehingga etika bisa membantu manusia lebih otonom. dan etika di butuhkan untuk membedakan antara yang sah dan tidak sahnya suatu kehidupan bersosial dan apa yang benar dan tidak benarnya sesuatu hal di dalamnya.
Sedangkan agama sebagai sistem kepercayaan, sebagai sistem ibadah, sebagai sistem kemasyarakatan dan agama merupakan kekuatan yang pokok dalam perkembangan umat manusia.[7] dan merupakan agama sebagai sistem control yang baik dalam menjalankan kehidupan atau kemasyarakatan yang serba prakmatis dan rasional, dari itu semua etika dan agama adalah suatu bahan atau sistem yang menghantarkan manusia ke jalan yang sesungguhnya atau ideal, dengan kata lain etika dan agama masih berlaku untuk menjalankan hidup yang lebih baik dan kedua fungsi tersebut masih berlaku untuk menggontrol kehidupan. dimana keduanya bisa membantu manusia memecahkan masalah yang ada di dunia dengan penggembangan pola piker yang di kembangkan oleh etika maupun agama.Â
KESIMPULANÂ
Â
Berdasarkan apa yang saya tulis bahwasanya etika dan agama memanglah saling di butuhkan untuk kehidupan manusia, adanya saling isi mengisi dengan yang lainya, saling membantu dan saling membutuhkan oleh sebab itu etika dan agama masih berlaku untuk kalangan manusia di bumi.Â
Keduanya memiliki persamaan yang mendasar yakni saling memiliki arti sama sama menentukan ukuran baik dan buruknya suatu kehidupan dunia, dengan melihat apa yang sudah di perbuat oleh manusia, etika mengajarkan amal dan baiknya suatu kehidupan dengan akal pikir dan hati Nurani sedangkan agama mengajarkan nilai baik buruknya manusia berdasarkan wahyu tuhan yang kebenaranya absolud dan dapat di uji oleh akal pikir manusia.Â
Berdasarkan fungsi etika dan agama keduanya sangatlah berlaku dan di butuhkan  untuk kehidupan masyarakat, keduanya berfungsi melihat baik dan buruknya suatu sistem yang ada di dalam lingkup yang ada dengan melihat amal perbuatan manusia dalam agama ada etika yang berlaku dan sebaliknya agama merupakan salah satu norma dalam etika.
DAFTAR PUSTAKAS Â
Imam Tolkhah, Fanani Suprianto, Gerakan Islam Klasik dan Kontadiksi Faham Keagamaan. Jakarta 2002