Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Malang ke Suramadu, Perjalanan yang Dibelokkan oleh Sepiring Nasi Bebek

2 September 2024   14:15 Diperbarui: 2 September 2024   14:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jelang senja, mobil meluncur ke daerah Semolowaru, Surabaya. Sampai di sana, kami sudah disambut oleh rekan bisnis suamiku. Pertemuan dilakukan di rumahnya dan alhamdulillah anakku sangat senang karena bisa makan roti isi selai dan es krim yang dihidangkan oleh nyonya rumah.

Mendadak Melintasi Jembatan Suramadu

Setelah pertemuan bisnis selesai, tuan rumah mengajak untuk makan malam di salah satu restoran bebek terkenal di Madura. Mendadak sekali? Ya, mumpung kami lagi di Surabaya.

Lagipula aku belum pernah pergi ke Madura atau sekadar melihat Jembatan Suramadu, padahal sudah 30 tahun jadi warga Jawa Timur. Tentu saja tawaran baik ini langsung kuiyakan. Kami berangkat dengan 2 mobil, jam 7 malam.

Mobil berangkat melintasi jalanan Kota Surabaya yang tidak terlalu padat. Kuamati pemandangan di kanan dan kiri. Mengapa ada saja pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm? Tidak ada petugas lalu lintas yang menegur mereka.

Perjalanan di malam hari tetap saja membuat kami mengucurkan keringat karena suhu udara di Surabaya yang mencapai 30-31 derajat Celcius. Mobil terus menuju Jembatan Suramadu. Jembatan ini legendaris karena dibangun selama bertahun-tahun dan memudahkan penyebrangan menuju Madura.

Sayang sekali perjalanan menuju Pulau Garam dilakukan di malam hari. Aku tak bisa melihat jelas bentuk Jembatan Suramadu. Walau ada lampu-lampu jalan tetapi tak kelihatan jelas bagaimana rupa Selat Madura.

Menikmati Bebek Goreng Sambal Pencit

Mobil bergerak menuju daerah Bangkalan, Madura, menuju salah satu restoran bebek goreng terkenal. Tukang parkir rumah makan tersebut sangat ramah dan kooperatif.

Syukurlah kami masih kebagian bebek, walau sampai sana sudah hampir jam 8 malam. Restoran berukuran sangat besar dan habis direnovasi sehingga bangunannya masih sangat bagus. Pelayanan juga cepat, dan kami juga cepat-cepat makan nasi bebek karena sudah kelaparan.

Sepiring nasi bebek, sambal pencit, lalapan, dan sebotol air mineral harganya hanya 30.000 rupiah. Murah sekali karena bebek berukuran cukup besar dan porsi nasinya banyak. Sebenarnya di Malang dan Surabaya juga ada cabang restoran ini, tetapi kurang afdol jika tidak mencoba makan di pusatnya langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun