Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Marie Antoinette, Sisi Lain si Ratu Boros

14 November 2023   12:33 Diperbarui: 14 November 2023   12:42 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikipedia

Madame du Barry

Apalagi ketika Marie dituntut harus bergaul dengan Madame du Barry, kesayangan sang raja. Marie yang seorang putri asli tentu segan jika harus berdekat-dekatan dengan du Barry, yang notabene hanya rakyat biasa. Dia berdandan dengan norak dan sangat agresif. Suka bersendawa di meja makan pula.

Namun karena du Barry adalah kesayangan raja, maka tingkatannya di atas Marie yang 'hanya' putri mahkota. Mau tak mau Marie harus menyapanya terlebih dahulu. Adegan ini sangat bagus, karena Marie memakai mantel hitam dengan kerah warna kombinasi hitam dan putih, mengingatkan saya pada baju Cruella de Ville.

Dituntut untuk Hamil

Masalah belum selesai. Marie makin stress karena dingatkan terus oleh sang ibu, bahwa posisinya tidak aman. Ia harus melahirkan putra mahkota, jika tidak, maka pernikahannya

bisa dibatalkan!

Marie makin stress karena sang kakak ipar melahirkan terlebih dahulu. Bagaimana ia bisa hamil kalau Louis XVI tidak pernah menyentuhnya? Mereka hanya seperti sahabat. Mungkin Louis merasa terlalu muda? Karena ia menikah di usia 16, sedangkan Marie 15.

Suasana makin runyam saat Raja Louis XV sakit cacar lalu meninggal dunia. Ia merana di akhir hidupnya, karena ditinggal oleh du Barry.

Ketika sang kakek wafat, maka otomatis Louis XVI diangkat jadi raja. Padahal ia merasa belum siap, dan lebih tertarik untuk belajar tentang kunci, gembok, dan mekanismenya.

Akhirnya Punya Anak

Marie akhirnya melahirkan, anaknya perempuan. Namun Louis XVI tidak terlihat marah. Di sini diperlihatkan kecakapan Sofia Coppola sebagai sutradara sekaligus penulis naskah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun